Gelombang Otak

Pada saat mengumpulkan dan memproses informasi, pikiran manusia bekerja dalam dua mode, yakni mode sadar dan mode luar sadar.

Pikiran sadar menangani aktivitas yang tengah terjadi saat ini, sehingga proses yang terjadi dapat dilakukan lebih efisien. Pikiran sadar (10 % dari keseluruhan pikiran)  mempermudah individu untuk bmenangani suatu aktivitas. Misalnya saat menulis dan membaca. Jika dilatih, menulis dan membaca dapat dilakukan dengan lebih cepat ( silakan baca speed reading).

Pikiran luar kesadaran adalah pikiran yang berada di bawah alam sadar yang di luar jangkauan pikiran sadar.

Misalnya saat mengetik di computer, kita sering tak merasakan sentuhan tangan dengan tuts keyboard. Demikian halnya dengan sentuhan antara baju dan kulit, yang baru terasa, ketika kita benar-benar ingin menyadarinya. Padahal sadar ataupun tidak   setiap waktu terjadi  sensasi sentuhan tersebut.

Pemrosesan Sadar

Pemrosesan Tak Sadar

Aktif, mengendalikan

Reseptif, Spontan

Analisa per bagian, membangun keseluruhan tiap bagian

Keseluruhan di awal, selanjutnya menuju tiap bagian

Volume kecil

Volume besar

Spesifik

Ambiguitas

Interpretasi dan konsistensi

Menyatukan materi baru

Benar/salah dengan orientasi apda kebenaran

Kesalahan adalah salahs atu bagian belajar

Cenderung memilih status quo

Kreatif, selalu mencari zona baru

Mencari tahu apakah sesuatu masuk akal

Bertanya apalkah suatu hal dapat memberi kesenangan.

Konsentrasi tinggi

relaksasi

Kompetitif

Kerjasama, melakukan pengikatan

Dominasi mental, cenderung obyektif

Cenderung Subyektif

Bekerja secara serial

Bekerja secara paralel

Pikiran non sadar dibagi menjadi :

Pikiran setengah sadar (Sub-conscious Mind), bertanggung jawab terhadap hal2 yang tidak tertangani oelh pikiran sadar, seperti pola2 aktivitas, dan kebiasaan.

Pikiran tak sadar bertanggung jawab terhadap fungsi primer aktivitas tubuh, seperti denyut jantung, paru-paru. Sistem kekebalan tubuh, dll.

Gelombang Otak

Kondisi pikiran yang terjadi pada manusia, dapat diidentifikasi  melalui gelombang yang dipancarkan oleh otak.  Masing-masing gelombang otak memiliki korespondensi dengan kondisi tertentu.

Gelombang Beta

Kondisi konsentrasi penuh, tersadarkan, waspada tingkat tinggi, kognisi. Berkenaan dengan kecemasan, sakit, perasaan terpisah, pola respon lari atau lawan.

Gelombang Alfa

Kondisi yang ideal untuk pembelajaran super (Quantum Learning/Super Learning), fokus dengan relaks, peningkatan produksi serotonin.

Gelombang Teta

Kondisi mengantuk yang berat.  Terjadi peningkatan produksi katekolamin, peningkatan kreativitas, integratif, pengalaman emosional. Terjadi potensi perubahan perilaku, imajinasi, meditasi mendalam. Aktivitas tidur dengan mimpi terkadang bisa digolongkan ke dalam gelombang ini.

Gelombang Delta

Kondisi tidur tanpa mimpi. Terjadi pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi serupa trans sangat dalam, hilangnya sensasi fisik.

Artikel terkait :

Anatomi Otak

ASAM AMINO

Asam amino berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.

Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan.

Fungsi Asam Amino antra lain :

  1. Penyusun protein, termasuk enzim.
  2. kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon, dan asam nukleat)
  3. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa organik yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino.

Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.

Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:

  1. Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
  2. Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
  3. Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
  4. Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
  5. Glisin; secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
  6. Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
  7. Asam aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
  8. Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
  9. Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.
  10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
  11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
  12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).

Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:

  1. Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.
  2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
  3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
  4. Lisin; terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
  5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.
  6. Isoleusin;
  7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
  8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).

WHO (World Health Organization) mengungkapkan bahwa protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, keju, dan unggas mengandung asam amino dalam kadar yang cukup. Sedangkan protein yang berada dalam kandungan sayur-sayuran memiliki kadar  yang terbatas.

Ikan sebagai salah satu bahan pangan yang sangat di butuhkan memiliki daya cerna protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 90%.

“Protein yang dikandung ikan  ternyata sudah dapat memenuhi dua pertiga kebutuhan manusia.”

Kandungan protein pada ikan relatif cukup besar, sekitar 15-25% setiap 100 gram. Selain itu, kandungan protein ikan terdiri dari berbagai asam amino yang hampir seluruhnya di butuhkan oleh manusia.

Sehari-hari individu biasa mengonsumsi berbagai jenis protein. Protein yang di dapatkan melalui makanan terkadang masuk bersamaan dengan karbohidrat dan nutrisi lainnya. Banyaka ahli gizi yang menyarankan jika anda menginginkan kondisi mental puncak, maka ada baiknya mengkonsumsi sepertiga protein terlebih dahulu sebelum memakan yang lain.

Nutrisi dan Daya Ingat Otak

Dulu banyak pakar  meyakini bahwa nutrisi tidak secara signifikan mempengaruhi fungsi kognitif. Namun dewasa ini  banyak penelitian yang membuktikan sebaliknya. Bahwa nutrisi ternyata sangat mempengaruhi fungsi kerja otak.

Secara garis besar, nutrisi dapat dianggap sebagai asupan penting bagi tubuh agar dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Dan setiap aktivitas yang dilakukan oleh tubuh kita, akan dikendalikan oleh otak. Karena fungsinya yang sangat vital inilah, otak memerlukan asupan energi yang besar, agar dapat bekerja dengan optimal.

Energi yang bersumber dari nutrisi dihantarkan ke seluruh tubuh sesuai dengan proposi yang diperlukan. Demikian juga otak, yang mendapat asupan energi yang berasal dari oksigen dan glukosa. Tidak seperti anggota tubuh yang lain yang bisa menyimpan energi, tidak demikian halnya dengan otak.

Apa yang terjadi jika otak kekurangan energi?

Ketika kekurangan energi, otak menarik cadangan glukosa dari organ tubuh lain, mata misalnya. Inilah yang menyebabkan mengapa saat kita lelah mata   menjadi berkunang-kunang dan sulit berkonsentrasi. Pada kondisi yang lebih serius, akibatnya dapat lebih berat lagi. Tidak hanya sulit berkonsentrasi, kekurangan energi bagi otak juga dapat mengakibatkan pengendalian diri yang kurang, ketidakstabilan emosi, amnesia, dan penurunan kemampuan berfikir, terutama berpikir logis.

Untuk mencegah hal tersebut, menjaga keseimbangan energi di otak mutlak diperlukan. Itu bisa dilakukan apabila kita rajin mengonsumsi makanan bernutrisi pada kadar yang tepat.

Setelah diproduksi, neurotrasmiter itu kemudian di lepaskan menuju neuron yang bersebelahan, di terima oleh bagian penerima (reseptor) pada neuron yang bersangkutan. Jika neurotransmiter yang diterima oleh bagian penerima sama dengan neurotransmiter yang di kirim, maka proses mengalirnya pesan itu berlanjut hingga ke organ yang dituju.

A. Neurotransmiter

Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan dengan otak di atur melalui tiga cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di sebut neurotransmitter dan hormon yang dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh aktivitas di otak memanfaatkan neurotransmitter.

Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di sampaikan ke bagian-bagian lain.

Ada dua neurotransmiter yang berhubungan dengan fungsi pengingatan, asetilkolin, dan dopamin.

1. Asetilkolin (Ach).

Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan pemusatan perhatian. Berperan pula pada proses penyimpanan dan pemanggilan kembali ingatan, atensi dan respon individu. Di otak, asetilkolin ditemukan pada cerebral cortex, hippocampus (terlibat dalam fungís ingatan), bangsal ganglia (terlbat dalam fungís motoris), dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris).

Asetilkolin merupakan  neurotransmiter hasil sintesa dari bahan utama berupa kolin. Saat ini, sangat cukup banyak penelitian yang mengkaji peranan kolin dalam pembelajaran.

Asupan kolin pada kolin yang biasa di temui sehari-hari dapat di lihat sebagai berikut.

Tabel Kandungan Kolin (mg/100g makanan)

Makanan Kolin
Susu Murni 5.6
Telur 0.4
Hati 650
Kembang Kol 78
Kentang 40
Buncis 21
Wortel 6-13
Oatmeal 131
Kacang kedelai 237

2. Dopamin

Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan. Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin, maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas.

Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler.  Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin, yang berfungsi  membantu otak mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental.

Walaupun dopamin di produksi oleh otak, individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin. Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti : daging, produk-produk susu (sperti keju), ikan , kacang panjang, kacang-kacangan dan produk kedelai. Dengan 3-4 ons protein sehari, energi kita akan lebih terjaga.

B. Asam Amino

Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan yang berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino.

Asam amino merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.

Fungsi asam amino antara lain :

  1. Penyusun protrein, termasuk enzim.
  2. kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin ,hormon, dan asam nukleat)
  3. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Kadar protein tinggi dapat ditemukan pada makanan/minuman seperti susu, daging, telur dan  keju. Sedangkan protein yang terdapat dalam   sayur-sayuran  memiliki kadar  terbatas.

Artikel lebih lengkap untuk Asam Amino, bisa dibaca di sini

C. Glukosa

Glukosa menghasilkan energi kimiawi yang menggerakkan seluruh proses penyampaian pesan dalam otak.

Glukosa merupakan sumber tenaga utama untuk sel agar dapat bekerja dan berkembang. Ia terlibat dalam proses metabolisme tubuh manusia secara langsung.

D. Suplemen

Macam-Macam Suplemen Otak bisa dilihat di sini

Artikel Terkait :

Omega 3 : Modal Penting   Kecerdasan Anak

10 Makanan Terbaik untuk Otak


Suplemen

Suplemen di butuhkan oleh tubuh karena :

  • tubuh tidak dapat menyimpan vitamin yang larut dengan air.
  • Individu umunya cenderung mengonsumsi makanan yang disukainya tanpa memikirkan kandungan nutrisi.
  • Beberapa nutrisi juga sulit di dapat dari makanan yang kita makan.
  • Di era makan cepat saji dengan proses teknologi tinggi dan pencemaran lungkungan, individu semakin tercemar banyak polutan, sehingga asupan nutrisi rata-rata berkurang secara signifikan.

Beberapa Suplemen Nutrisi Penting untuk Otak :

a. Vitamin A

Vitamin A merupakan antioksidan yang penting dan di perlukan untuk pengembangan sistem saraf pada embrio. Vitamin A berperan dalam fungsi otak dengan menempel pada berbagai reseptor sel otak dan memicu reaksi biokimia di sel.

b. Vitamin B

Jika tidak di konsumsi secara cukup dapat menyebabkan depresi, penurunan intelektualitas, dan bahkan penyakit jiwa. Vitamin B penting untuk fungsi mental karena berfungsi sebagai katalis agar reaksi kimia  dalam sel otak dapat terjadi. Kekurangan vitamin B kompleks, terutama B-1, B-3 dan B-12 dapat menurunkan kinerja ingatan.

Terdapat beberapa hal yang menurunkan kadar vitamin B-1 (tiamin) seperti stress, konsumsi alkohol, atau nutrisi yang buruk. Kekurangan vitamin B-3 (niasin) dapat menimbulkan gejala nervous, insomnia, mudah tersinggung, depresi, kecemasan, dan kebingungan. Kekurangan vitamin B-12 (cyanokobalamin) dapat menimbulkan masalah dalam memusatkan perhatian dan ingatan, depresi, dan bahkan halusinasi.

Vitamin B digunakan untuk mengubah protein dan karbohidrat dalam makanan menjadi energi mental.

c. Vitamin C

Membantu otak menyerap protein untuk membentuk neurotransmiter yang menjadi bagian integral dalam proses berfikir dan mengingat. Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas New Mexico, menunjukan bahwa semakin rendah kada Vitamin C dalam darah, semakin buruk skor peserta tes dalam kemampuan ingatan jangka pendek dan kemampuan memecahkan masalah.

d. Vitamin E

Penting untuk mensuplai oksigen pada otot dan melindungi otak dari eefk merusak zat radikal bebas dan proses penuaan. Penelitian terdahulu menunjukkan vitamin E dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer.

e. Mineral

Mineral (Boron, Seng, Magnesium, Mangan, Besi, kalsium, Tembaga, selenium).

Penelitian di pusat penelitian Gizi Manusia USDA menemukan bahwa 3 miligram boron dapat meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan belajar. Dr. James Penland, peneliti dari Pusat Penelitian Gizi Manusia Grand Forks, Department Pertanian Amerika Serikat, menyatakan bahwa asupan boron, tembaga dan mangan yang tidak mencukupi berpengaruh buruk pada ingatan, pikiran dan Mood.

Kekurangan Magnesium dapat mengaburkan ingatan kita dengan cara menghambat sirkulasi darah di otak. Dan kekurangan seng terutama pada manula, telah lama dihubungkan dengan kebingungan mental dan bahkan penyakit Alzheimer. Penelitian yang diselenggarakan di Universitas Texas melaporkan kemampuan mengingat kata dan pola visual meningkat dengan suplemen seng, dan penelitian yang di lakukan oleh Dr.Don Tucker dari Universitas Oregon menemukan bahwa otak dewasa dapat meningkatkan kewaspadaan, ingatan, dan bahkan kelancaran berbicara dengan suplemen zat besi. Kekurangan zat besi pada anak-anak dapat menyebabkan kesulitan memusatkan perhatian dan sulit mempelajari materi baru.

f. Asam Ribonukleat

Asam Ribonukleat (RNA) dan asam Deoksiribonukleat (DNA) ada di tiap inti sel. RNA adalah kunci yang penting dalam mempelajari tentang ingatan. Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 1970, sekelompok tikus yang RNA-nya di trasnplantasikan dari sekelompok tikus terlatih, menunjukkan adanya transfer perilaku.

Dalam penelitian lain, binatang yang diberi suplemen RNA dapat belajar cepat dan mengalami perpanjangan usia hingga 20%. Namun, saat disuntik dengan enzim yang merusak RNA, kemampuan belajar tersebut menghilang. Pada manusia, RNA adalah faktor penting dalam perbaikan jaringan, penyembuhan dan pengembangan otak, dan dapat di temukan secara alami pada ikan (terutama ikan sarden), kerang, bawang, dan ragi. Suplemen RNA di perkirakan dapat meningkatkan kemampuan otak dan saya ingat serta melindungi sel otak dari akibat oksidasi lemak.

g. NADH

Dalam uji coba klinis, 80% pasien Parkinson mendapat manfaat dari suplemen NADH (nikotinamid adeniene dinukleutid). NADH mampu meningkatkan aktifitas otak dan kemampuan motorik pada pasien alzheimer, parkinson, kelelahan kronis, dan depresi. Selain itu, orang sehat juga dapat mengonsumsi NADH mengalami peningkatan konsentrasi , energi, stamina, dan mood. NADH yang juga dikenal sebagai koenzim 1, terdapat dalam setiap sel hidup dan berperan penting dalam kapasitas produksi energi tubuh., terutama di otak dan sistem saraf pusat. NADH bekerja dengan menstimulasi produksi dopamin dan neurotransmiter lain.

h. Ginkgo Biloba

Ginkgo biloba adalah tumbuhan tertua yang diketahui manusia. Tumbuhan tersebut dapat meningkatkan ingatan pada manusia. Di minum, dalam bentuk ekstrak. Ramuan ginkgo biloba mamperlancar sirkulasi darah ke otak., sehingga kemampuannya meningkat.

i. DHA

Penelitian menunjukkan bahwa DHA (Asam dakosa-heksaenoat) memiliki peranan penting dalam ingatan. DHA, sebuah bentuk asam lemak omega-3 adalah agen anti-peradaban yang melindungi membran sel dari oksidasi dan meningkatkan daya lumas sel.

DHA merupakan zat tambahan dalam susu bayi, yang berguna untuk meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian pada orang dewasa juga melaporkan bahwa menyantap ikan setidaknya sekali dalam seminggu dapat mengurangi resiko alzheimer hingga 70% di bandingkan dengan mereka tidak menyantap ikan. Omega-3 juga di temukan dalam minyak tumbuhan.

salah satu Produk yang mengandung Omega-3 dan DHA di pasaran

j. Asetil-L-Karnitin

Asetil-L-Karnitin (acetyl-L-carnitine, ALC) terkait erat dengan amino karnitin, adalah senyawa alami yang meningkatkan pertukaran energi antar sel dan memperkuat komunikasi antar sel otak kanan dan kiri. Penelitian lebih lanjut yang terhadap 500 pasien lanjut yang telah mengalami penurunan fungsi mental terjadi peningkatan setelah mengonsumsi suplemen ALC. Pasien yang menerima ALC langsung menunjukkan peningkatan signifikan dalam serangkaian tes mental.

Penelitian di Italia tahun 1992 menunjukkan bahwa ALC meningkatkan kinerja mental pada orang muda yang sehat dan penelitian ilmuwan Roma pada atlet profesional menunjukkan l-karnitin meningkatkan potensi biologis tubuh.

k. Piracetam

Piracetam berguna untuk mengurangi stress metabolis dalam kondisi kurang oksigen, serta meningkatkan metabolisme dan energi saraf—baik   bagi individu sehat maupun yang mengalami gangguan ingatan. Selain itu Piracetam berfungsi memperlambat kehilangan ingatan akibat pertambahan usia dan memfasilitasi komunikasi antara otak kanan dan otak kiri,. Potensi aplikasi klinis piracetam sangatlah banyak – mulai terapi alzheimer dan epilepsi hingga gangguan konsentrasi dan disleksia. Piracetam diketahui tidak memiliki kontra indikasi, aman, dan tidak beracun.

l. Nimodipin

Penghambat saluran kalsium (sering di resepkan untuk penyakit jantung) dinyataan sebagai senyawa luar biasa karena memiliki efek yang luas. Selain potensial untuk terapi alzheimer, Nimodipin juga sedang menjalani uji coba untuk mencegah penurunan ingantan akibat usia. Nimodipin meningkatkan aliran darah ke otak dengan cara mencegah penyempitan dan penggumpalan di pembuluh darah otak. Dalam uji coba klinis terhadap para usia lanjut yang mengalami penurunan ingatan, Nimodipin dilaporkan mempunyai efek positif terhadap penyakit yang terkait dengan stress, meningkatkan ingatan, depresi, dan kondisi otak keseluruhan,  juga mengurangi kegelisahan.

m. DMAE

Dimetilaminoetanol, secara generik dikenal sebagai deanol atau deaner adalah stimulan otak yang aman dan banyak dikenal. Stimulan ini mengoptimalkan produksi asetilkolin, neurotranmiter yang sangat terkait dengan pembelajaran dan ingatan. Sangat efektif untuk pasien dengan kelelahan kronid dan depresi ringan, atau sedang. DMAE juga di laporkan menstimulasi mimpi yang berkesan serta memacu ingatan dan konsentrasi dalam belajar.  DMAE menyebabkan stimulasi ringan tanpa efek depresi jika dihentikan.

Asam lemak omega-3 belakangan mendapat perhatian besar dari para ahli kesehatan. Zat gizi itu ternyata berperan vital dalam mendukung kesehatan serta mencegah munculnya penyakit degeneratif. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan, peran omega-3 sejak dari janin dalam kandungan diperlukan pada proses tumbuh sel-sel otak dan kecerdasan anak.

Bicara soal kesehatan tubuh dan kecerdasan otak seseorang, tentu tidak terlepas dari awal pembentukan berbagai alat dan organ vital janin sejak dalam kandungan ibunya.

Ada dua masa kritis tumbuh kembang dengan masing-masing konsekuensinya terhadap janin dan kandungan. Masa kritis pertama berlangsung sejak minggu pertama hingga akhir minggu ke-7, periode embrio. Pada masa ini dimulailah pembentukan berbagai organ vital janin: sistem saraf pusat dan otak, jantung, pancaindera, alat kelamin, dan lain-lain. Bila terjadi gangguan pada masa ini, maka janin akan berisiko tinggi menderita gangguan morfologis pada berbagai alat vital bayi, saat lahir hingga dewasa.

Masa kritis kedua berlangsung sejak awal minggu ke-8 hingga saat kelahiran. Masa ini merupakan periode penyempurnaan proses tumbuh kembang organ tubuh yang telah dibentuk pada periode sebelumnya. Jika terjadi gangguan, maka janin berisiko menderita gejala kelainan fisiologis sejak lahir dan semakin parah saat dewasa nanti.

Kekurangan gizi merupakan salah satu gangguan yang acap kali terjadi dalam kandungan. Pada saat kritis tadi, janin sangat memerlukan beragam zat gizi guna mendukung proses tumbuh kembang yang optimal yakni kesehatan serta kecerdasannya.

Asam lemak otak
Asam lemak esensial serta omega-3 merupakan zat gizi yang harus terpenuhi kebutuhannya. Zat gizi berperan vital dalam proses tumbuh kembang sel-sel neuron otak untuk bekal kecerdasan bayi yang dilahirkan. Asam lemak omega-3 juga berperan sebagai asam lemak otak. Asam lemak omega-3 ini turunan dari prekursor (pendahulu)-nya, yakni asam lemak esensial linoleat dan linolenat.

Asam lemak esensial tidak bisa dibentuk dalam tubuh dan harus dipasok langsung dari makanan. Kemudian prekursor itu masuk dalam proses elongate dan desaturate yang menghasilkan tiga bentuk asam lemak omega-3: LNA (asam alfa-linolenat), EPA (eikosapentaenoat), serta DHA (dokosaheksaenoat).

Sistem saraf pusat dan otak merupakan organ vital yang pertama dibentuk. Proses pertumbuhan sel neuron otak terjadi pada minggu ke-20 hingga ke-36, dan disempurnakan hingga bayi berusia dua tahun.

Meskipun massa otak janin hanya sekitar 16% dari tubuhnya, namun dibandingkan dengan organ tubuh lain, otak paling banyak memerlukan energi (lebih dari 70%) untuk proses tumbuh kembangnya. Energi itu terutama berasal dari deposit zat gizi dan asam lemak esensial tubuh ibunya.

Asam lemak esensial juga prekursor omega-3 DHA, EPA, ALA (alfa-linolenat), dan AA (asam arakhidonat). Omega-3 sebagian besar (lebih dari 60%) diperlukan sebagai unsur penyusun dinding sel neuron. Sedangkan sisa DHA lainnya diperlukan sebagai unsur pembentuk cawan untuk wadah rhodopsin, senyawa vital penginderaan dan pengiriman balik sinyal yang diterima mata ke otak.

Bila kekurangan asam lemak esensial, maka sel neuron akan menderita kekurangan energi untuk proses tumbuh kembangnya. Pembentukan dinding sel neuron terhambat karena kekurangan omega-3 DHA dan AA, sehingga sel tidak mampu menampung muatan komponen sel neuron normal. Yang diderita janin adalah sel neuron akan kehilangan pengorganisasian dan kemampuan koneksi normal di antara sel-selnya. Akibatnya, sel-sel neuron mengalami banyak kebocoran dan terjadilah perdarahan. Bisa juga terjadi inisiasi microthrombi dan ischemia lokal (stroke) serta sel-sel otak menjadi cepat mati dan tidak berfungsi.

Pada bayi prematur, banyak di antaranya berat badannya di bawah normal (2.500 g) dan ukuran otaknya lebih kecil dari rata-rata. Karena jumlah sel neuronnya juga sedikit, maka bayi bisa cacat, kualitasnya rendah serta proses tumbuh kembang sel otak tidak normal atau di bawah optimal.

Mencegah penyakit

Asam lemak omega-3 EPA dilaporkan berperan pula dalam mencegah penyakit degeneratif sejak janin dan pada saat dewasa. Pada saat janin dalam kandungan, EPA sangat diperlukan dalam pembentukan sel-sel pembuluh darah dan jantung. Sementara pada saat dewasa ia berfungsi menyehatkan darah, mekanisme kerja pembuluhnya dan kerja kantung pengatur sirkulasinya. Sebab itu akibat kekurangan omega-3 EPA, bisa berisiko menderita penyakit pembuluh darah dan jantung.

Omega-3 EPA dan asam arakhidonat (berasal dari daging merah dan pangan nabati) merupakan unsur utama sintesa senyawa prostaglandin yang berperan dalam kesehatan sistem peredaran darah dari proses aterosklerosis, penyakit jantung, hipertensi, stroke, dll.

Dalam tubuh, omega-3 EPA bersaing dengan AA dalam menghasilkan metabolit prostaglandin dengan fungsi antagonis. Misalnya, metabolit prostaglandin dari EPA berfungsi mengencerkan darah, sedangkan metabolit dari AA mengentalkan, yang sangat diperlukan pada saat operasi atau luka berat. Metabolit EPA berfungsi, misalnya, melebarkan pembuluh darah, sementara metabolit AA menyempitkan.

Jadi, meskipun kerjanya antagonis, kedua metabolit itu bekerja sama menyehatkan sistem peredaran darah dalam tubuh. Menurut dr. Fadilah Supari (1998), ahli penyakit jantung dari Fakultas Kedokteran UI, keseimbangan rasio EPA, DHA, dan AA dalam darah bayi, remaja, atau dewasa dapat dijadikan salah satu indikator untuk meramalkan risiko gangguan sistem pembuluh darah dan penyakit jantung di masa mendatang. Untuk itu perlu dilakukan upaya preventif sejak dini agar terhindar dari penyakit degeneratif ini. Pasokan makanan sumber omega-3 EPA, DHA, AA, dan alfa-linolenat harus dikonsumsi dalam jumlah rasio yang seimbang.

Bersikap positif
Sejak prakonsepsi atau sejak pasutri merencanakan ingin punya anak, peranan ibu sangat penting dalam menentukan kesehatan serta kecerdasan anak yang akan dilahirkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah aspek gizi, kesehatan, dan agama.

Menurut Prof. Darwin Karyadi (1998), dari aspek gizi, ada dua cara pemenuhan keperluan gizi ibu sejak prakonsepsi. Pertama dengan mengkonsumsi suplemen gizi (Fe, iodium, vitamin A, omega-3). Kedua dengan cara food based (pola dan kebiasaan makan).

Cara pertama dilakukan dalam keadaan darurat dan sifatnya sementara. Cara ini tidak dianjurkan untuk jangka waktu lama karena berisiko kelebihan dosis dan tidak ekonomis. Minyak ikan atau omega-3 memang bermanfaat tapi hendaknya jangan dikonsumsi berlebihan. Mudaratnya, bila dikonsumsi berlebihan, antara lain secara umum badan berbau minyak ikan, menimbulkan gangguan pencernaan, dan perdarahan pada saat luka, operasi, atau bila terserang mimisan akan lebih lama sembuhnya karena proses penggumpalan darah lamban.

Dalam proses metabolisme, omega-3 dapat meningkatkan kadar kolesterol pada penderita hiperlipidemia. Atau bisa juga meningkatkan kalori tubuh dengan akibat berat badan bertambah. Sel-sel tubuh yang mengandung terlalu banyak omega-3 akan lebih mudah teroksidasi oleh radikal bebas. Untuk menjaga sel dari oksidasi diperlukan vitamin E sehingga kelebihan omega-3 malah dapat berakibat defisiensi vitamin E.

Selain itu, kelebihan minyak ikan juga dapat mengakibatkan keracunan vitamin A dan D karena minyak ikan mengandung kedua vitamin itu, terutama kalau diekstrak dari hati ikan. Hati ikan juga merupakan tempat menumpuknya zat-zat beracun, apalagi kalau lingkungan laut tempat ikan itu hidup tercemar logam beracun. Bila minyak ikan sampai tercemar peptisida dalam proses pengolahannya, tentu tidak akan memenuhi prosedur kesehatan dan higienis.

Bila dibandingkan dengan ikan segar, harga minyak ikan pasti lebih mahal karena konsumen dibebani ongkos produksi dan pemasaran yang tinggi. Sebab itu pemakaian ekstrak minyak ikan harus dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.

Jadi, cara yang lebih baik, aman, ekonomis, dan efektif sebenarnya dengan mengandalkan makanan konsumsi sehari-hari saja (food based). Makanan sumber asam lemak esensial dan omega-3 terutama terdapat pada pangan hewani dan nabati laut seperti ikan lemuru, tuna, tongkol, cakalang, cod, rumput laut, ganggang laut, dll. Sedangkan pangan lainnya antara lain minyak nabati dan sayuran hijau.

Keuntungan cara alami ini, konsumsi tidak hanya berisi asam lemak esensial dan omega-3, tetapi juga zat gizi lainnya yang juga berperan vital untuk kesehatan dan kecerdasan otak janin.

Perbaikan kesehatan ibu memang harus dilakukan sejak prakonsepsi, selama hamil dan terhadap anak balitanya termasuk imunisasi, vaksinasi, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Hal ini sangat membantu kesempurnaan tumbuh kembang janin dan anak balita. Sekaligus sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit yang membahayakan tumbuh kembang anak seperti polio, campak, tetanus, difteri, dan hepatitis.

Selain aspek kesehatan, tidak kalah penting aspek psikologis dan agama. Diharapkan, pada saat hamil calon ibu selalu berusaha gembira, merasa senang, dan bersikap positif atas kehamilannya. Tentunya tidak lupa untuk selalu berdoa agar dianugerahi anak yang sehat, cerdas, dan soleh.

Michael Guriaan dalam bukunya What Could He Be Thinking? How a Man’s Mind Really Works menjelaskan perbedaan antara otak Pria dan wanita terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya.

Perbedaan mendasar antar kedua jenis kelamin itu adalah:

1. Perbedaan Spasial

Pada Pria otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika Pria suka sekali mengutak-atik kendaraan.

2. Perbedaan Verbal

Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak Pria lebih kecil seperempat ketimbang otak wanita. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak wanita bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, wanita menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata!

3. Perbedaan bahan kimia

Otak wanita  lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak wanita juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal ini mempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara. Ini berbeda dengan wanita.

4. Memori lebih kecil

Pusat memori (hippocampus) pada otak wanita lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila pria mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail.

INGIN anak Anda menjadi cemerlang di sekolah? Cobalah lebih jeli memperhatikan   kebutuhan gizi dan nutrisi mereka setiap hari. Selain itu, ada baiknya  memasukkan salah satu dari 10 jenis makanan terbaik berikut   ke dalam menu makanan mereka.

Makanan yang dijuluki “Brain Food” ini diyakini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir anak-anak.

1. Salmon

Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3 – DHA and EPA – yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Menurut para ahli walaupun tuna mengandung asam omega-3, namun ikan ini tidaklah sekaya salmon.

2. Telur

Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat.

3. Selai kacang

“Kacang tanah (peanut) dan selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.

4. Gandum murni

Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.

5. Oat/Oatmeal

Oat merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan nutrisi penting bagi otak. Oat dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, oat akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Oat juga merupakan sumber vitamin E, vitamin B, potassium dan seng — yang membuat tubuh dan fungsi otak berfungsi pada kapasitas penuh.

6. Berry (Strawberry, cherry, blueberry dan blackberry)

Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutritisi yang di kandungnya. Berry mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker. Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak blueberry dan strawberry mengalami perbaikian dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah berri ini juga ternyata kaya akan asam lemak omega-3.

7. Kacang-kacangan

Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral. Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat makan siang. Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asal lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya — khususnya ALA – jenis asal omega-3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak .

8. Sayuran berwarna

Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, bayam adalah sayuran yang kaya nutrisi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.

9. Susu dan Yogurt


Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim. Susu dan yogurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak. Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak vitamin D bahkan 10 kali dari dosis yang direkomendasikan. Vitamin D adalah vitamin yang juga penting bagi sistem saraf otot dan siklus hidup sel-sel manusia secara keseluruhan.

10. Daging sapi tanpa lemak

Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolah. Daging sapi tanpa lemak adalah salah astu sumber makanan yang mengandung banyak zat ebsi. Dengan hanya mengonsumsi 1 ons per hari, maka tubuh Anda akan terbantu dalam penyerapan zat besi darai sumrbe lainnya. Daging sapi juga mengandung mineral seng yang dapat membantu memelihara daya ingat .

Bahan-bahan disunting dari : sini


Artikel Terkait :

Omega 3 : Modal Penting   Kecerdasan Anak

Otak merupakan bagian vital yang menjadi pusat dari kendali semua syaraf. Otak juga mengatur detak jantung, tekanan darah, gerakan otot,suhu tubuh, fungsi ingatan, emosi dan sebagainya. Untuk itu, otak perlu dijaga dengan baik, dan berikut beberapa perilaku atau kebiasaan yang dapat melemahkan daya kerja otak manusia:

Merokok
Merokok memiliki dampak yang mengerikan bagi otak. Zat-zat kimia beracun dalam rokok yang terhisap, misalnya karbon monoksida, dapat menghalangi kemampuan darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh termasuk otak, mengakibatkan penyusutan otak secara cepat. Bayangkan, ketika otak menyusut, dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya, sehingga rawan menyebabkan penyakit Alzheimer. Selain itu, zat nikotin dalam rokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dalam darah sehingga, transportasi lemak  menjadi terganggu dan akhirnya menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, dapat menghalangi transportasi oksigen dan nutrisi ke otak, dan ketika otak tidak mendapatkan oksigen maka dapat menyebabkan kematian.

Kurang Tidur
Ketika tidur, otak akan beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kurang tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak, dan membuat otak mati kelelahan.

Tidak sarapan pagi
Tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari dapat menurunkan kadar gula dalam darah sehingga nutri yang mengalir ke otak juga berkurang, dan berakibat melemahnya kinerja otak.

Kadar gula terlalu tinggi
Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi  sehingga menyebabkan otak menjadi kekurangan nutrisi dan ketidakseimbangan gizi tersebut akan mengganggu perkembangan otak.

Menutup kepala ketika tidur
Kebiasaan tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena dapat meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida sehingga menurunkan proses menghirup  oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.

Terlalu banyak makan
Terlalu banyak makan dapat mengeraskan pembuluh otak karena terjadi penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya kinerja otak terutama kekuatan mental.

Bekerja ketika sakit
Memaksakan otak untuk bekerja ketika sakit, dapat menyebabkan kelelahan berlebihan pada otak dan mengurangi efektivitas kerjanya sehingga dapat merusak otak.

Terlalu banyak menghisap polusi udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi atau terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi dapat menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga menyebabkan kinerja otak menjadi kurang efisien.

Jarang berbicara atau berkomunikasi
Komunikasi menjadi salah satu sarana untuk memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu optimalnya fungsi kerja otak. Dengan berkomunikasi intelektual seseorang akan terlatih dan berkembang hingga membawa dampak bagus bagi otak.

Jarang berpikir
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menurunkan kemampuan kerja sel-sel syaraf otak sehingga menyebabkan mengkerutnya otak, dan kinerja otak menjadi kurang maksimal. (*bn/ham)

Saat manusia menerima informasi,  Memori Jangka Pendek atau Short Term Memory (STM) akan segera memprosesnya. Ada 3 bagian STM, yakni :

  • Sebuah Putaran Artikulasi, yang akan menyimpan bunyi dan kata-kata selama dua detik.

Sebagai contoh, apabila kita mendapatkan nomer telpon baru, maka nomor-nomor tersebut di simpan di area ini.

  • Visuospatial Sketchpad, yang akan menyimpan informasi selama lima detik.
  • Pelaksana pusat yang mengkoordinasikan aktivitas total STM.

Memori jangka panjang atau Long Term Memory (LTM)  adalah memori yang menyimpan informasi yang diterima selama bermenit-menit, berjam-jam atau bahkan bertahun-tahun. Yang diingat oleh LTM adalah pola semantik yang mengarah ke makna informasi, daripada bunyinya.

Sebagai contoh, seorang pelajar yang telah membuka buku, ia akan lebih hapal makna dari isi buku itu dibandingkan dengan bunyi atau penampilan teksnya. Informasi dapat diingat dengan lebih mudah jika ia memiliki makna.

Penyimpanan jangka panjang dan jangka pendek tidak berjalan terpisah. Namun demikian, hingga sekarang para ahli masih belum mendapatkan penjelasan ilmiah bagaimana hal itu bisa terjadi. Walau begitu, Repetisi (pengulangan) dianggap sebagai pasak yang bisa menancapkan informasi dari STM ke LTM.

IQ, EQ dan SQ :

Dari Kecerdasan Tunggal Menuju Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus.

Dalam pandangan psikologi, sesungguhnya hewan pun diberikan kecerdasan namun dalam kapasitas yang sangat terbatas. Oleh karena itu untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya lebih banyak dilakukan secara instingtif (naluriah). Berdasarkan temuan dalam bidang antropologi, kita mengetahui bahwa jutaan tahun yang lalu di muka bumi ini pernah hidup makhluk yang dinamakan Dinosaurus yaitu sejenis hewan yang secara fisik jauh lebih besar dan kuat dibandingkan dengan manusia. Namun saat ini mereka telah punah dan kita hanya dapat mengenali mereka dari fosil-fosilnya yang disimpan di musium-musium tertentu. Boleh jadi, secara langsung maupun tidak langsung, kepunahan mereka salah satunya disebabkan oleh faktor keterbatasan kecerdasan yang dimilikinya. Dalam hal ini, sudah sepantasnya manusia bersyukur, meski secara fisik tidak begitu besar dan kuat, namun berkat kecerdasan yang dimilikinya hingga saat ini manusia ternyata masih dapat mempertahankan kelangsungan dan peradaban hidupnya.

Lantas, apa sesungguhnya kecerdasan itu? Sebenarnya hingga saat ini para ahli pun tampaknya masih mengalami kesulitan untuk mencari rumusan yang komprehensif tentang kecerdasan.

Dalam hal ini, C.P. Chaplin (1975) memberikan pengertian kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.

Sementara itu, Anita E. Woolfolk (1975) mengemukan bahwa menurut teori lama, kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu :

(1) kemampuan untuk belajar;

(2) keseluruhan pengetahuan yang diperoleh; dan

(3) kemampuan untuk beradaptasi dengan dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.

Memang, semula kajian tentang kecerdasan hanya sebatas kemampuan individu yang bertautan dengan aspek kognitif atau biasa disebut Kecerdasan Intelektual yang bersifat tunggal, sebagaimana yang dikembangkan oleh Charles Spearman (1904) dengan teori “Two Factor”-nya, atau Thurstone (1938) dengan teori “Primary Mental Abilities”-nya. Dari kajian ini, menghasilkan pengelompokkan kecerdasan manusia yang dinyatakan dalam bentuk Inteligent Quotient (IQ), yang dihitung berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan tingkat usia (chronological age), merentang mulai dari kemampuan dengan kategori Ideot sampai dengan Genius (Weschler dalam Nana Syaodih, 2005).

Istilah IQ mula-mula diperkenalkan oleh Alfred Binet, ahli psikologi dari Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian, Lewis Terman dari Universitas Stanford berusaha membakukan tes IQ yang dikembangkan oleh Binet dengan mempertimbangkan norma-norma populasi sehingga selanjutnya dikenal sebagai tes Stanford-Binet.

Selama bertahun-tahun IQ telah diyakini menjadi ukuran standar kecerdasan, namun sejalan dengan tantangan dan suasana kehidupan modern yang serba kompleks, ukuran standar IQ ini memicu perdebatan sengit dan sekaligus menggairahkan di kalangan akademisi, pendidik, praktisi bisnis dan bahkan publik awam, terutama apabila dihubungkan dengan tingkat kesuksesan atau prestasi hidup seseorang.

Adalah Daniel Goleman (1999), salah seorang yang mempopulerkan jenis kecerdasan manusia lainnya yang dianggap sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi terhadap prestasi seseorang, yakni Kecerdasan Emosional, yang kemudian kita mengenalnya dengan sebutan Emotional Quotient (EQ). Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Menurut hemat penulis sesungguhnya penggunaan istilah EQ ini tidaklah sepenuhnya tepat dan terkesan sterotype (latah) mengikuti popularitas IQ yang lebih dulu dikenal orang. Penggunaan konsep Quotient dalam EQ belum begitu jelas perumusannya. Berbeda dengan IQ, pengertian Quotient disana sangat jelas menunjuk kepada hasil bagi antara usia mental (mental age) yang dihasilkan melalui pengukuran psikologis yang ketat dengan usia kalender (chronological age).

Terlepas dari “kesalahkaprahan” penggunaan istilah tersebut, ada satu hal yang perlu digarisbawahi dari para “penggagas beserta pengikut kelompok kecerdasan emosional”, bahwasanya potensi individu dalam aspek-aspek “non-intelektual” yang berkaitan dengan sikap, motivasi, sosiabilitas, serta aspek – aspek emosional lainnya, merupakan faktor-faktor yang amat penting bagi pencapaian kesuksesan seseorang.

Berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cenderung bersifat permanen, kecakapan emosional (EQ) justru lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi hidup.

Pekembangan berikutnya dalam usaha untuk menguak rahasia kecerdasan manusia adalah berkaitan dengan fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan. Kecerdasan intelelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) dipandang masih berdimensi horisontal-materialistik belaka (manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial) dan belum menyentuh persoalan inti kehidupan yang menyangkut fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan (dimensi vertikal-spiritual). Berangkat dari pandangan bahwa sehebat apapun manusia dengan kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosionalnya. pada saat-saat tertentu, melalui pertimbangan fungsi afektif, kognitif, dan konatifnya manusia akan meyakini dan menerima tanpa keraguan bahwa di luar dirinya ada sesuatu kekuatan yang maha Agung yang melebihi apa pun, termasuk dirinya. Penghayatan seperti itu menurut Zakiah Darajat (1970) disebut sebagai pengalaman keagamaan (religious experience).

Brightman (1956) menjelaskan bahwa penghayatan keagamaan tidak hanya sampai kepada pengakuan atas kebaradaan-Nya, namun juga mengakui-Nya sebagai sumber nilai-nilai luhur yang abadi yang mengatur tata kehidupan alam semesta raya ini. Oleh karena itu, manusia akan tunduk dan berupaya untuk mematuhinya dengan penuh kesadaran dan disertai penyerahan diri dalam bentuk ritual tertentu, baik secara individual maupun kolektif, secara simbolik maupun dalam bentuk nyata kehidupan sehari-hari (Abin Syamsuddin Makmun, 2003).

Temuan ilmiah yang digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall, dan riset yang dilakukan oleh Michael Persinger pada tahun 1990-an, serta riset yang dikembangkan oleh V.S. Ramachandran pada tahun 1997 menemukan adanya God Spot dalam otak manusia, yang sudah secara built-in merupakan pusat spiritual (spiritual centre), yang terletak diantara jaringan syaraf dan otak. Begitu juga hasil riset yang dilakukan oleh Wolf Singer menunjukkan adanya proses syaraf dalam otak manusia yang terkonsentrasi pada usaha yang mempersatukan dan memberi makna dalam pengalaman hidup kita. Suatu jaringan yang secara literal mengikat pengalaman kita secara bersama untuk hidup lebih bermakna. Pada God Spot inilah sebenarnya terdapat fitrah manusia yang terdalam (Ari Ginanjar, 2001). Kajian tentang God Spot inilah pada gilirannya melahirkan konsep Kecerdasan Spiritual, yakni suatu kemampuan manusia yang berkenaan dengan usaha memberikan penghayatan bagaimana agar hidup ini lebih bermakna. Dengan istilah yang salah kaprahnya disebut Spiritual Quotient (SQ)

Jauh sebelum istilah Kecerdasan Spiritual atau SQ dipopulerkan, pada tahun 1938 Frankl telah mengembangkan pemikiran tentang upaya pemaknaan hidup. Dikemukakannya, bahwa makna atau logo hidup harus dicari oleh manusia, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai :

(1) nilai kreatif;

(2) nilai pengalaman dan

(3) nilai sikap.

Makna hidup yang diperoleh manusia akan menjadikan dirinya menjadi seorang yang memiliki kebebasan rohani yakni suatu kebebasan manusia dari godaan nafsu, keserakahan, dan lingkungan yang penuh persaingan dan konflik. Untuk menunjang kebebasan rohani itu dituntut tanggung jawab terhadap Tuhan, diri dan manusia lainnya. Menjadi manusia adalah kesadaran dan tanggung jawab (Sofyan S. Willis, 2005).

Di Indonesia, penulis mencatat ada dua orang yang berjasa besar dalam mengembangkan dan mempopulerkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yaitu K.H. Abdullah Gymnastiar atau dikenal AA Gym, da’i kondang dari Pesantren Daarut Tauhiid – Bandung dengan Manajemen Qalbu-nya dan Ary Ginanjar, pengusaha muda yang banyak bergerak dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Emotional Spritual Quotient (ESQ)-nya.

Dari pemikiran Ary Ginanjar Agustian melahirkan satu model pelatihan ESQ yang telah memiliki hak patent tersendiri. Konsep pelatihan ESQ ala Ary Ginanjar Agustian menekankan tentang :

(1) Zero Mind Process; yakni suatu usaha untuk menjernihkan kembali pemikiran menuju God Spot (fitrah), kembali kepada hati dan fikiran yang bersifat merdeka dan bebas dari belenggu;

(2) Mental Building; yaitu usaha untuk menciptakan format berfikir dan emosi berdasarkan kesadaran diri (self awareness), serta sesuai dengan hati nurani dengan merujuk pada Rukun Iman;

(3) Mission Statement, Character Building, dan Self Controlling; yaitu usaha untuk menghasilkan ketangguhan pribadi (personal strength) dengan merujuk pada Rukun Islam;

(4) Strategic Collaboration; usaha untuk melakukan aliansi atau sinergi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosialnya untuk mewujudkan tanggung jawab sosial individu; dan

(5) Total Action; yaitu suatu usaha untuk membangun ketangguhan sosial (Ari Ginanjar, 2001).

Berkembangnya pemikiran tentang kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) menjadikan rumusan dan makna tentang kecerdasan semakin lebih luas. Kecerdasan tidak lagi ditafsirkan secara tunggal dalam batasan intelektual saja.

Menurut Gardner bahwa “salah besar bila kita mengasumsikan bahwa IQ adalah suatu entitas tunggal yang tetap, yang bisa diukur dengan tes menggunakan pensil dan kertas”. Hasil pemikiran cerdasnya dituangkan dalam buku Frames of Mind. Dalam buku tersebut secara meyakinkan menawarkan penglihatan dan cara pandang alternatif terhadap kecerdasan manusia, yang kemudian dikenal dengan istilah Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) – (Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl, 2002) .

Berkat kecerdasan intelektualnya, memang manusia telah mampu menjelajah ke Bulan dan luar angkasa lainnya, menciptakan teknologi informasi dan transportasi yang menjadikan dunia terasa lebih dekat dan semakin transparan, menciptakan bom nuklir, serta menciptakan alat-alat teknologi lainnya yang super canggih. Namun bersamaan itu pula kerusakan yang menuju kehancuran total sudah mulai nampak. Lingkungan alam merasa terusik dan tidak bersahabat lagi. Lapisan ozon yang semakin menipis telah menyebabkan terjadinya pemanasan global, banjir dan kekeringan pun terjadi di mana-mana Gunung-gunung menggeliat dan memuntahkan awan dan lahar panasnya. Penyakit-penyakit ragawi yang sebelumnya tidak dikenal, mulai bermunculan, seperti Flu Burung (Avian Influenza), AIDs serta jenis-jenis penyakit mematikan lainnya. Bahkan, tatanan sosial-ekonomi menjadi kacau balau karena sikap dan perilaku manusia yang mengabaikan kejujuran dan amanah (perilaku koruptif dan perilaku manipulatif).

Manusia telah berhasil menciptakan “raksasa-raksasa teknologi” yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan hidup manusia itu sendiri. Namun dibalik itu, “raksasa-raksasa teknologi” tersebut telah bersiap-siap untuk menerkam dan menghabisi manusia itu sendiri. Kecerdasan intelektual yang tidak diiringi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya, tampaknya hanya akan menghasilkan kerusakan dan kehancuran bagi kehidupan dirinya maupun umat manusia. Dengan demikian, apakah memang pada akhirnya kita pun harus bernasib sama seperti Dinosaurus ?

Dengan tidak bermaksud mempertentangkan mana yang paling penting, apakah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional atau kecerdasan spiritual, ada baiknya kita mengambil pilihan eklektik dari ketiga pilihan tersebut. Dengan meminjam filosofi klasik masyarakat Jawa Barat, yaitu cageur, bageur, bener tur pinter, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa dengan kecerdasan intelektualnya (IQ) orang menjadi cageur dan pinter, dengan kecerdasan emosional (EQ) orang menjadi bageur, dan dengan kecerdasan spiritualnya (SQ) orang menjadi bener. Itulah agaknya pilihan yang bijak bagi kita sebagai pribadi maupun sebagai pendidik (calon pendidik)!

Sebagai pribadi, salah satu tugas besar kita dalam hidup ini adalah berusaha mengembangkan segenap potensi (fitrah) kemanusian yang kita miliki, melalui upaya belajar (learning to do, learning to know (IQ), learning to be (SQ), dan learning to live together (EQ), serta berusaha untuk memperbaiki kualitas diri-pribadi secara terus-menerus, hingga pada akhirnya dapat diperoleh aktualisasi diri dan prestasi hidup yang sesungguhnya (real achievement).

Sebagai pendidik (calon pendidik), dalam mewujudkan diri sebagai pendidik yang profesional dan bermakna, tugas kemanusiaan kita adalah berusaha membelajarkan para peserta didik untuk dapat mengembangkan segenap potensi (fitrah) kemanusian yang dimilikinya, melalui pendekatan dan proses pembelajaran yang bermakna (Meaningful Learning) (SQ), menyenangkan (Joyful Learning) (EQ) dan menantang atau problematis (problematical Learning) (IQ), sehingga pada gilirannya dapat dihasilkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang cageur, bageur, bener, tur pinter.

Sebagai penutup tulisan ini, mari kita renungkan ungkapan dari Howard Gardner bahwa :

“BUKAN SEBERAPA CERDAS ANDA TETAPI BAGAIMANA ANDA MENJADI CERDAS !”

Baca juga Artikel terkait :

Multiple Intellegence

IQ, EQ dan SQ : dari Kecerdasan Tunggal Menuju Kecerdasan Majemuk

Teori Quantum Dalam Berbagai Ranah

Kecerdasan Dialektis