Teka Teki Rintik Hujan

Hujan turun perlahan. Membasahi rumah kecil di pinggir kota. Dua kakak beradik, Popi dan Hana tengah asyik memandang butiran bening yang terjatuh di jendela kaca depan rumah mereka.

“Kak, bikinin puisi donk, tentang hujan,”pinta Hana, sambil memandang keluar jendela. Kilatan petir menerangi jalan depan rumah.

“Hmmm, bentar yah…”kata Popi, sambil mengetuk jemarinya di dinding. Pandangannya menerawang ke langit-langit rumah. Ia yang memang sangat hoby membuat puisi segera menuliskan beberapa kata yang terlintas dalam memorinya. Dan kemudian membacanya perlahan.

“Rintik-rintik penghujan, jatuh di jendela kaca. Basahi  debu waktu yang erat memeluk bingkainya. Denting kenangan hadir kembali dalam butiran bening…”

“Wah, hebat. Cepat banget bikinnya.”puji Hana yang merasa senang. “Tapi, kak…aku nggak ngerti apa artinya…”

“Kenangan itu seperti jendela kaca, yang ada bingkainya. Jika dibiarkan, debu-debu akan menempel sepanjang kaca, bahkan bingkainya juga. Yang dimaksudkan dengan debu di sini,  ialah waktu. Begitu juga otak kita, kalau tak sering-sering diasah pasti akan berdebu. jadinya, tak akan cemerlang. Makanya saya suka bikin puisi, tujuannya mengasah kecerdasan bahasa.”

Hana manggut-manggut, mendengarkan penjelasan kakaknya yang panjang lebar. Dipandangnya lagi butiran bening air hujan yang masih menempel di kaca. Ingin sekali ia bisa membayangkan imajinasi sebagaimana kakaknya, untuk kemudian merangkainya menjadi bahasa indah. bagaimanapun ia mencoba, tak sebuah kalimat yang berhasil ia rangkai.  titik-titik hujan di jendela kaca itu justru mengingatkannya pada teka-teki titik yang pernah dibacanya.

“Ngomong-ngomong tentang asah otak nih, Kak. Gimana kalau saya memberikan tebakan untuk kakak?”Tanya Hana seraya tersenyum.

“Boleh. Tebakan apa?”

“Ada 12 titik.”Hana kemudian menggambar 12 titik di balik kertas yang tadi digunakan Popi untuk menulis puisi. Gambarnya seperti ini :

Hana lantas memberikan pertanyaannya. “Dari 12 titik di atas, buatlah :

1.  5 kotak (persegi) identik, yang berukuran kecil

2.  4 kotak (persegi) identik,  yang berukuran sedang

3.  2 kotak (persegi) identik, yang  berukuran besar

Untuk soal 1, dengan cepat Popi menyelesaikannya. Tapi untuk kedua dan ketiga, ia berpikir keras.

Dapatkah anda membantu Popi menjawab pertanyaan tersebut?

Jawaban Teka Teki