cara cerdas belajar


Otak merupakan bagian vital yang menjadi pusat dari kendali semua syaraf. Otak juga mengatur detak jantung, tekanan darah, gerakan otot,suhu tubuh, fungsi ingatan, emosi dan sebagainya. Untuk itu, otak perlu dijaga dengan baik, dan berikut beberapa perilaku atau kebiasaan yang dapat melemahkan daya kerja otak manusia:

Merokok
Merokok memiliki dampak yang mengerikan bagi otak. Zat-zat kimia beracun dalam rokok yang terhisap, misalnya karbon monoksida, dapat menghalangi kemampuan darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh termasuk otak, mengakibatkan penyusutan otak secara cepat. Bayangkan, ketika otak menyusut, dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya, sehingga rawan menyebabkan penyakit Alzheimer. Selain itu, zat nikotin dalam rokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dalam darah sehingga, transportasi lemak  menjadi terganggu dan akhirnya menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, dapat menghalangi transportasi oksigen dan nutrisi ke otak, dan ketika otak tidak mendapatkan oksigen maka dapat menyebabkan kematian.

Kurang Tidur
Ketika tidur, otak akan beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kurang tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak, dan membuat otak mati kelelahan.

Tidak sarapan pagi
Tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari dapat menurunkan kadar gula dalam darah sehingga nutri yang mengalir ke otak juga berkurang, dan berakibat melemahnya kinerja otak.

Kadar gula terlalu tinggi
Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi  sehingga menyebabkan otak menjadi kekurangan nutrisi dan ketidakseimbangan gizi tersebut akan mengganggu perkembangan otak.

Menutup kepala ketika tidur
Kebiasaan tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena dapat meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida sehingga menurunkan proses menghirup  oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.

Terlalu banyak makan
Terlalu banyak makan dapat mengeraskan pembuluh otak karena terjadi penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya kinerja otak terutama kekuatan mental.

Bekerja ketika sakit
Memaksakan otak untuk bekerja ketika sakit, dapat menyebabkan kelelahan berlebihan pada otak dan mengurangi efektivitas kerjanya sehingga dapat merusak otak.

Terlalu banyak menghisap polusi udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi atau terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi dapat menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga menyebabkan kinerja otak menjadi kurang efisien.

Jarang berbicara atau berkomunikasi
Komunikasi menjadi salah satu sarana untuk memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu optimalnya fungsi kerja otak. Dengan berkomunikasi intelektual seseorang akan terlatih dan berkembang hingga membawa dampak bagus bagi otak.

Jarang berpikir
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menurunkan kemampuan kerja sel-sel syaraf otak sehingga menyebabkan mengkerutnya otak, dan kinerja otak menjadi kurang maksimal. (*bn/ham)

LATIHAN FIKSASI & PERSEPSI


Salah satu teknik membaca cepat adalah dengan berusaha membaca beberapa blok kata sekaligus. Menurut riset Cambridge University, hal tersebut memang dimungkinkan karena otak manusia membaca kata-per-kata, bukan huruf-per-huruf.

Coba Baca tulisan berikut yang sengaja dibuat salah susunanya. Apakah Anda bias membacanya?

Cboa bcaa tliusan bekirut ynag snegjaa dubiat slaah sanusunnya.

Atruan Hruuf Dlaam Ktaa Tiadk Penitng

Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabridge, atruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng.

Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis bernaatakan, teatpi ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa. Laur bisaa kan?

Skearang klaau pkaai bhasa Ignrgis:

“I cdnoult blveiee that I cloud aulaclty uesdnatnrd what I was rdgnieg: THE PAOMNNEHAL PWEOR OF THE HMUAN MIND. Aoccdrnig to a rscheearch at Cmabridge Uinervtisy, it doesn’t mttaer in what oredr the ltteers in a word are, the only iprmoatnt thnig is that the frist and lsat ltteer be in the rghit pclae. The rset can be a taotl mses and you can stlil raed it wouthit a porbelm. This is bcuseae the huamn mnid deos not raed ervey lteter by istlef, but the wrod as a whloe. Amzanig huh?”

Salah satu pendapat tentang hal itu menyatakan bahwa menurut teori ‘asociative memory’ otak banyak bekerja dengan cara mengasosiakan suatu informasi dengan informasi yang lain yang sudah tersimpan. Kemampuan membaca kalimat yang salah letak tersebut dikarenakan otak kita merekonstruksi kata tersebut dengan ingatan yang sudah terdapat dalam otak kita. Dengan demikian, bila menemui kata baru maka bisa tetap mengalami kesulitan baca, atau terjadi salah mengartikan.

Dalam membaca cepat kemampuan mengenali kata adalah hal mendasar. Ketika Anda melihat sekumpulan huruf lewat mata dan mengirimkannya ke otak, maka akan ada proses pengenalan terhadap kata-kata tersebut terlebih jika Anda pernah mengenal kosa kata itu sebelumnya. Itu mengapa orang yang rajin membaca memiliki kecepatan yang relatif lebih cepat dibandingkan orang yang jarang baca karena kekayaan kosa kata yang telah dimiliki sebelumnya. Bila Anda banyak berlatih kosa kata baru, kemampuan baca anda juga akan meningkat.


Latihan Persepsi

Lihatlah tulisan pada kolom pertama (paling kiri) kemudian temukan kata yang sama pada 5 kolom berikutnya. Lakukan proses ini dengan cepat dan hanya dengan sekali lirik. (target : 25 kata dalam 30 detik).

Semakin cepat dan akurat mengenalinya berarti semakin cepat pula kemampuan asosiasi Anda terhadap kata-kata tersebut.

gerhana geraham gerakan berhala rihana gerhana
lingkungan keliling lingkungan lingkaran kungkungan tikungan
advokasi aduhkasi adakasi avodasi advokasi aurakasi
publikasi purifikasi publikasi aplikasi sublimasi obligasi
strategi alergi strategik stratosfir strategis strategi
nawala wanala nawawa wawala wanara nawala
nirwana nirwana arwana nirlaba wahana rahwana
karoseri karoseri serikaya karokaro seterika gigiseri
rongsokan rongrongan rombongan rongsokan soksokan onggokan
keluarga keluar keluhan kelubung keluarga
optimis osmosis osteriosis pesimis optimis gerimis
majalah masalah majalah maulah makalah manalah
akuarium herbarium sanatorium akuaria argentum akuarium
manajemen manager manamungkin manatahan manajemen entertainmen
ungkapan ungkapan angkupan angkutan angkatan unggukan
kemampuan perempuan kekuatan kemalaman kemapanan kemampuan
ikatan ikutan ikatan sikatan rakitan kaitan
barang barang berang baring taring parang
berhala berkala berkarat berhalangan berhala berhasil
kesempatan kesempatan kesempitan tempatan kesetanan keselamatan
sebentar kuetar sepintar sepantar sepintas sebentar
kandungan kalungan kandangan kondangan kandungan kudungan
sambal sambang sambas sandal sambat sambal
boneka bolekah aneka binneka boneka bone
Soliter Solider Solid Soliter Militer Sekitar


Pada Latihan berikut, temukan dua kata yang kembar pada kolom sebelah kanan, sesuai dengan kata yang paling kiri. (target : 25 kata dalam 30 detik).

dyah dyah dia diah dyah dian
derai serai tirai derai derai diary
irma irma ima iman irma irama
maria muria maria mulia mariam maria
rita ratih rima rita rina rita
ujung usung ulung ujung ujung urung
burung busung burung butung burung sarung
peristiwa peristiwa katulistiwa anekasatwa istimewa peristiwa
berempat berendam berempat ketupat berempat semburat
surabaya suralaya surabaya sukamaya sukabayu surabaya
rindu randa rinda rindu sindu rindu
pinang pening pinang punah pinang pindang
kotak katak kodak kotak kotor kotak
jujur jujur julur jujur lajur anjur
manjur mancur manjur muncar anjur manjur
cinta cita cina cinta tinta cinta
polisi puisi polisi politik polwan polisi
bunga bunga bangau buang bunga abung
tembang tebang tembang tambang lembang tembang
lambang lumbung lambung lambang lambat lambang
kilat kilat silat kilau kilat kualat
ramah rumah ramah ramai ramah jamah
buku baku buku kuku buku suku
karena kirana kiranya karena arena karena
gelanggang gelandang gelanggang gelanggelang gelanggang selangkang

Latihan Fiksasi.

Latihan kedua adalah mengenali kelompok kata (frasa), yang berguna untuk memperlebar jangkauan (fiksasi). Anda telah mengenal kata-kata ini sebelumnya. Sama seperti latihan sebelumnya lakukan dengan cepat untuk menemukan frasa yang sama pada kolom pertama di keempat kolom lainnya. (target : 24 kata dalam 30 detik).


satu rindu satu nusa satu rindu satu perdu siti rindu
nasi padang nasi pandang nasi pinang nasi pindang nasi padang
nusa bangsa nusa bangga nusa bangsa nuansa bangsa nusa bangsal
makan hati makam hati makan harta makan hati makin jadi
nenek moyang nenek mayong nanak moyang nanik mojang nenek momong
tambal sulam tambah sulap tumbal suram tambah seram tambal sulam
jalan sutra jalan sudah jalan sutra jarak sutra kama sutra
jaman edan jaman setan jangan edan jaman sedan jaman edan
kasih sayang kisah sayang kasih sayur kasih sayang kisah siang
cinta buta cita bata cinta buta cinta buda cincin buta
buku tamu buku tambun buku utama buka tamu buku tamu
tulis pesan tulis peran tulis pepesan tulis pesan tulip pisan
gempa bumi gempar bumi rempah bumi gemar bumi gempa bumi
kipas angin kipas angan kapas angin kipas angin kipas dingin
gelas kaca gelang kaca gelas kacang gelas kacau gelas kaca
jatuh cinta jatah cinta jatah cina jatuh cinta butuh cinta
kabar angin kibar angan kobar angin kabar angan kabar angin
merah darah merah daerah merah darah marah darah merak dara
angkat senjata angkut serta angkat sajadah angkat sengaja angkat senjata
buku tulis buku sulis bangku tulis bukan sulis buku tulis
putih tulang putih pulang patah tulang putih tulang pulih tulang
jangan berubah jaman berubah jangan berubah jangan berulah tangan berulah
deru debu deru tebu deru serbu deru debur deru debu
barang antik barang andik barang cantik barang antik barang tatik

Latihan Konsentrasi Mata

Perhatikan gambar benang kusut berikut. Anda akan mulai dari bagian awal sesuai petunjuk anak panah dan mengikuti jalur benang kusut tersebut sampai berakhir. Dalam latihan ini Anda tidak boleh menggunakan alat bantu seperti jari atau pensil untuk memudahkan penelusuran. Gunakan mata Anda dan rasakan otot-otok mata yang bekerja sambil mempertahankan konsentrasi agar jalur benang tidak tersesat.

Latihan berikutnya, silakan  hitung jumlah titik-titik horizontal berikut ini baik yang besar maupun yang kecil. Peraturan yang sama tetap berlaku: dilarang menggunakan jari, pensil atau alat bantu hitung lainnya. Gunakan hanya mata dan otak Anda.

BACA TULISAN TERKAIT :

Dasar-Dasar Membaca Cepat

Hambatan dalam Membaca &Tips Mengatasinya

Cara Cepat Membaca Cepat

Tes Kecepatan membaca Anda

Latihan Fiksasi & Persepsi

Membaca Cepat vs Membaca Cermat

Tes Kecepatan Membaca Anda

Berapa kecepatan membaca Anda? Para pembaca normal, mempunyai  kecepatan baca  berkisar 200-250 kata tiap menit atau  wpm (Word Per Minute). Untuk para pembaca cepat yang cukup terlatih, kecepatan baca bisa mencapai 400-500 wpm. Apabila seseorang sudah membiasakan diri membaca cepat maka kecepatan bacanya, bisa mencapai 750-1000 wpm atau  lebih.

tabel-kecepatan-baca

tabel kecepatan baca

Kebanyakan manusia sudah mulai belajar membaca sejak usia Balita (3-5 tahun), atau ketika menginjak usia pra sekolah. Kemampuan membaca akan terus berkembang saat SD dan SMP. Intensitas ‘pergaulan’ manusia dengan buku juga turut mempengaruhi kemampuan ini. Namun demikian, ternyata  pada kebanyakan orang,   kecepatan membacanya   tidak mengalami banyak perubahan sejak mulai lancar membaca. Mengapa demikian?

Hal itu disebabkan karena mereka sudah merasa ‘nyaman’ dengan kebiasaan cara baca yang selama ini mereka lakukan. Padahal mungkin mereka tak sadar bahwa banyak kebiasaan buruk yang menghambat kecepatan baca mereka, maupun pemahaman atas bahan bacaan.

Test Kecepatan Baca Anda !

Ambil stopwatch dan tekan ‘start’ saat mulai membaca. Tekan tombol ‘stop’ bila sudah menyelesaikannya.

Anda siap? 3…2…1

silakan mulai…

Perpustakaan Aleksandria adalah salah satu perpustakaan paling termasyhur pada zamannya. Keberadaannya di Aleksandria Mesir,menjadikan kota itu pusat kegiatan para cendekiawan dunia. Sewaktu ia lenyap, tak seorangpun tahu persis penyebabnya, lenyap pula banyak karya yang tak ternilai sehingga ini sangat merugikan dunia akademis.
Sekarang, perpustakaan yang megah ini, telah dihidupkan kembali.

Pembangunan kembali perpustakaan Aleksandria yang termasyhur ini menghasilkan bangunan yang bentuknya lain daripada yang lain.
Gedung utama Ninliotheca Alexandria, nama resmi perpustakaan baru ini,mirip genderang raksasa yang dimiringkan. Atapnya yang terbuat dari kaca dan aluminium seukuran hampir dua lapangan bola kaki, dipasangi jendela-jendela yang menghadap utara dan menerangi ruang baca utama. Gedung luas ini mirip silinder yang dipotong ,berisi ruang-ruang umum utama dan sebagian berada dibawah permukaan laut.

Dari kejauhan, sewaktu sinar matahari terpantul dari permukaannya yang metalik,gedung ini seperti matahari terbit. Dinding luar dari gedung ini dilapisi batu granit abu-abu yang melengkung dan padanya terpahat deretan-deretan abjad kuno dan modern. Abjad yang disusun bertingkat itu dengancocok menggambarkan unsur-unsur dasar pengetahuan.

Sebuah ruang baca terbuka dan bertingkat-tingkat memenuhi sebagian besar ruang dalam silinder itu. Ruang penyimpanan berkapasitas 8.000.000 jilid buku terdapat di ruang-ruang bawah tanah gedung. Bagian-bagian lainnya adalah ruang pameran, balai ceramah, fasilitas khusus bagi orang yang memiliki masalah penglihatan, dan sebuah planetarium, bangunan bulat terpisah yang mirip sebuah satelit yang tergantung di orbit. Sistem komputer dan sistem pemadam kebakaran yang canggih melengkapi kompleks bangunan mutakhir ini.

Pada zaman dahulu, kota Aleksandria terkenal dengan bangunannya yang termasyhur, namun sekarang seperti Faros ( mercua suar yang konon tingginya lebih dari 110 meter dan dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno telah lenyap ). Dinasti Yunani Ptolemeus mewarisi Mesir dari Aleksander dan menguasai negeri itu sampai Oktavianus mengalahkan Antonius dan Kleopatra pada tahun 30 SM.

Dibawah Ptolemeus, Aleksandria berubah secara drastis. Sesungguhnya, kota itu ” selama suatu masa menjadi pusat perdagangan dan budaya dunia ” kata Atlas of the Greek World. Pada puncak kejayaannya, Aleksandria berpenduduk sekitar 600.000 orang. Daya tarik terbesar kota itu ialah perpustakaan kerajaan. Didirikan pada awal abad ketiga SM dan disponsori sepenuhnya oleh keluarga Ptolemeus, perpustakaan itu beserta kuil dewi-dewi Muse menjadi pusat ilmu pengetahuan dan penemuan dalam dunia Helenik.

Konon perpustakaan ini memiliki 700.000 gulungan papirus. Sebagai perbandingan, pada abad ke-14, perpustakaan Sorbone yang katanya memiliki koleksi terbesar pada zamannya, hanya memiliki 1700 buku. Para penguasa Mesir begitu bersemangat untuk memperbanyak koleksi mereka sampai-sampai mereka memerintahkan para prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan menggembalikan salinannya.

Menurut beberapa sumber, ketika Athena meminjamkan naskah drama klasik Yunani asli yang tak ternilai kepada Ptolemeus III, ia berjanji membayar uang jaminan dan menyalinnya,
Tetapi, sang raja malah menyimpan yang asli, tidak mengambil kembali uang jaminan dan memulangkan salinannya.

Deretan panjang nama-nama pemikir besar yang bekerja di perpustakaan dan museum Aleksandria mencakup para cendekiawan kelas dunia. Para cendekiawan di Aleksandria menghasilkan karya besar dalam bidang geometri, trigonometri, dan astronomi, serta bahasa, kesustraan, dan kedokteran ( Archimedes, Aristarkhus, Kalimakhus, Klaudius Ptolemeus, Eratosthenes, Euklides dan Galen )

Sebuah pernyataan Athenaeus, sejarawan abad ketiga ” menyangkut jumlah buku, pendirian perpustakaan, dan koleksi di Balai Dewi-dewi Muse, buat apa saya ceritakan, karena semuanya itu ada dalam ingatan orang-orang”. Komentar semcam ini membuat frustasi cendekiawan modern, yang ingin sekali mengetahui lebih banyak tentang perpustakaan kuno yang sangat mempesona ini.

Sewaktu Arab menkhlukkan Mesir pada tahun 640 M, perpustakaan Aleksandria sudah tidak ada. Para cendekiawan masih berdebat tenatang bagaimana dan kapan tepatnya perpustakaan itu lenyap begitu saja. Ada yang mengatakan bahwa banyak isinya mungkin hilang sewaktu Julius Caesar membakar sebagian kota itu pada tahun 47 M.
Apapun penyebabnya, lenyapnya perpustakaan itu mengakibatkan hilangnya segudang besar pengetahuan. Lenyap pula ratusan karya penulis drama Yunani, serta catatan tentang 500 tahun pertama sejarah Yunani kecuali beberapa karya Herodotus, Tusidides dan Xenofon.

Antara abad ketiga dan keenam M, kota Aleksandria sering dilanda kerusuhan. Tak terhitung banyaknya naskah kuno yang musnah dalam peristiwa ini. Perpustakaan yang dibangun kembali dan dibuka bulan Oktober 2002 ini berisi sekitar 400.000 buku. Suatu sistem komputer yang canggih memungkinkan pengunjung mengakses perpustakaan lain. Koleksi utamanya dititikberatkan pada peradaban Mediterania bagian timur. Dengan ruang berkapasitas 8.000.000 buku, perpustakaan Aleksandria bercita2 meningkatkan status kota kuno ini.

Sumber : http://koranpagi2008.multiply.com/

Stop…
JUMLAH KATA BACAAN DI ATAS = 704 kata
tekan tombol ‘Stop’ Stopwatch Anda!
Catat waktunya.


Kecepatan Baca Anda =  ___Jumlah kata (704 words), waktu baca Anda (dalam menit)

ATAU BISA JUGA :

Kecepatan Baca Anda =  ___Jumlah kata (704 words)____X 60
waktu baca Anda (dalam DETIK)



misal, waktu baca Anda adalah 2 menit 15 detik, maka :
Kecepatan baca = 704/2,25     = 312,8 wpm, ATAU
Kecepatan baca = 704×60/135 = 312,8 wpm

Mau Coba Lagi?

Anda siap? 3…2…1

silakan mulai…

Orang Mesir membuatnya dari potongan kayu pipih. Orang Jepang dari kertas yang dilipat-lipat.Orang Jerman dari porselen. Dan orang Eskimo dari kulit anjing laut.

The World Book Encyclopedia menyatakan ” kebanyakan patung mirip boneka dari periode awal digunakan untuk ilmu gaib atau agama, bukan untuk mainan “.

Orang Mesir kuno menggambar corak baju pada kayu pipih berbentuk dayung dan menghiasinya dengan untaian manik-manik tanah liat yang menggambarkan rambut. Boneka dayung ini diletakkan dalam makam karena mereka percaya bahwa boneka-boneka ini akan bertindak sebagai pelayan di akhirat.

Orang-orang yang ingin membalas dendam di Hindia Barat menusukkan jarum-jarum ke boneka voodo dengan harapan musuh mereka akan celaka. Di Yunani kuno, menjelang hari pernikahan, para gadis meninggalkan boneka mereka diatas altar bagi dewi kesuburan Artemis.Dewasa ini,para wanita suku Asyanti di Ghana, Afrika membawa boneka di ikat pinggang dengan harapan mereka bisa melahirkan anak-anak yang rupawan. Beberapa gadis di Siria menggantungkan boneka di jendela mereka sebagai iklan bahwa mereka sudah cukup umur untuk menikah. Di Jepang,setiap tgl 3 Maret,boneka digunakan dalam sebuah perayaan di Jepang yang disebut Hina Matsuri atau festival Boneka. perayaan ini dikenal sebagai festival bagi anak perempuan yang diambil dari berbagai tradisi.

Japan an Ilustrated Encyclopedia mengatakan ” salah satunya adalah ritus pemurnian Cina yang diadakan di sepanjang sungai pada awal bulan kamariah ketiga. Selama periode Heian ( 794-1185 ) para pelayan istana memanggil para penenung pada hari ketiga bulan ketiga untuk membuang sial,memindahkannya ke patung-patung kertas yang dibuang ke sungai atau laut”.

Menurut The World Book Encyclopedia, ” boneka menjadi tempat si anak mencurahkan perasaan sakit hati, kemarahan serta emosi lainnya ”
” Sambil bermain dengan boneka, anak-anak bisa melatih peran yang mereka harapkan akan mereka jalani sewaktu sudah besar ”
Karena ikatan emosi yang terjalin antara anak-anak dan bonekanya,orang tua perlu cukup bijaksana untuk melihat pengaruh boneka atas perkembangan anak-anak mereka.

Seorang kritikus menyatakan bahwa boneka-boneka demikian dapat merusak ” gadis-gadis dengan pesan-pesan dangkal yang lebih menganjurkan gaya daripada kepribadian “.

Pada abad ke-20.pertumbuhan luar biasa terjadi pada produksi boneka. Boneka plastik Barbie telah mendominasi industri boneka sejak diperkenalkan pada tahun 1959. Lebih dari satu miliar boneka ini telah dijual, dan pada tahun 1997 saja,pembuatnya meraup keuntungan 1.8 miliar dolar AS.

Saya rasa kalian akan sependapat,siapapun yang pernah melihat anak-anak bermain dengan boneka,pasti akan menyadari bahwa tidak soal si boneka terbuat dari kain, kertas,kayu,plastik atau bahan lain,boneka bukan hanya sekedar mainan.
Bagi si anak. boneka adalah sahabat,teman bermain,dan bahkan sebagai pengganti ibu yang mau berbagi perasaan semasa kanak-kanak.

Sumber : http://koranpagi2008.multiply.com/

Stop…
JUMLAH KATA BACAAN DI ATAS = 426 kata
tekan tombol ‘Stop’ Stopwatch Anda!
Catat waktu Anda.


Kecepatan Baca Anda =  ___Jumlah kata (426 words), waktu baca Anda (dalam menit)

ATAU BISA JUGA :

Kecepatan Baca Anda =  ___Jumlah kata (426 words)____X 60
waktu baca Anda (dalam DETIK)

jika waktu baca Anda adalah 55 detik, maka :
Kecepatan baca = 426×60/55 = 464 wpm

BACA TULISAN TERKAIT :

Dasar-Dasar Membaca Cepat

Hambatan dalam Membaca &Tips Mengatasinya

Cara Cepat Membaca Cepat

Latihan Fiksasi & Persepsi

Latihan Konsentrasi Mata

Membaca Cepat vs Membaca Cermat

Hambatan Membaca & Cara Mengatasinya

A. Rendahnya Motivasi
Sering kali saat  membaca, kita tidak memiliki motivasi yang kuat atas bahan bacaan. Motivasi yang kurang ini secara mental akan membuat kita membaca dengan lambat dan otak tidak dirangsang untuk bekerja dan memahami apa yang kita baca.

Kunci untuk mengatasi hambatan ini adalah : selalu tanyakan pada diri kita sendiri AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku?) saat membaca satu bacaan. Pakailah 5W1H untuk mematok target kapan bahan bacaan itu akan diselesaikan.

B. Sulit berkonsentrasi
Ketika kita  tidak berkonsentrasi,  informasi yang diterima oleh mata yang diteruskan ke otak tidak mendapat perhatian yang cukup sehingga kita kehilangan pemahaman atas bahan bacaan dan harus mengulangnya berkali-kali. Pengulangan ini disebut sebagai regresi.

Kunci untuk mengatasi hambatan ini adalah mencari suasana yang menyenangkan dan nyaman saat membaca, yang jauh dari kebisingan dan mempunyai cahaya penerangan yang cukup. Agar bisa menyerap informasi dengan maksimal, posisi alfa  (posisi duduk tegak, rileks, dengan kedua telapan kaki menyentuh lantai) saat membaca sangat dianjurkan.

C. Kebiasaan Buruk dalam Membaca

1. Vokalisasi ( Membaca dengan bersuara)

Yakni mengucapkan kata demi kata secara lengkap, bisa dengan bersuara lantang, ataupun dengan suara samar/tidak jelas (menggumam).

Untuk mengetahui apakah kita mengucapkan kata-kata atau tidak, letakkan tangan di leher ketika membaca. Bila getaran terasa di jakun, itu berarti kita membaca dengan bersuara.

Tips Mengatasinya :

Lakukan gerakan seperti meniup (bibir bersiul) pada saat membaca, dan letakkan tangan di leher.

2. Gerakan Bibir

Menggerakkan bibir pada saat membaca, walaupun tanpa bersuara, juga akan membuat kecepatan baca menjadi melambat 4 kali dibandingkan jika membaca dengan diam/tanpa bersuara.

Tips Mengatasinya :

Rapatkan bibir kuat-kuat. Tekanlah lidah ke langit-langit atas.

Mengunyah permen karet

Bibir dalam posisi bersiul, tapi tanpa suara.

3. Gerakan Kepala

Saat masa kanak-kanak, jangkauan penglihatan kita tidak memungkinkan menguasai penampang bacaan (dari kiri hingga kanan). Karena itulah kita menggerakkan kepala dari kiri dan kanan untuk membaca baris-baris bacaan secara lengkap. Saat dewasa, jangkauan penglihatan kita telah mampu menguasai penampang tersebut secara optimal, sehingga seharusnya mata saja yang bergerak.

Namun demikian, karena kebiasaan masa kecil, kita masih sering menggerak- gerakkan kepala dengan menggesernya.

Tips Mengatasinya :

– Letakkan telunjuk jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala, itu berarti Anda masih menggerakkan kepala dalam membaca. Usahakanlah untuk menghentikannya.

– Tangan memegang dagu, seperti memegang jenggot. Bila kepala Anda bergerak, terasa dagu Anda juga bergeser. Usahakanlah untuk menghentikan gerakan itu.

– Letakkan ujung Jari di hidung. Bila kepala anda bergerak, anda akan menyadarinya. Berusahalah untuk menghentikannya.

4. Menunjuk Dengan Jari

Kebiasaan ini timbul karena saat masih belajar membaca, kita selalu menunjuk kata demi kata dengan jari, agar tak ada kata yang terlewati. Kebiasaan ini sering dipertahankan hingga dewasa, padahal sangat menghambat kecepatan baca, Karena gerakan tangan lebih lambat dari pada gerakan mata.

Tips Mengatasinya :

– memasukkan tangan ke saku ketika membaca

– Memegang buku selama membaca.

5. Regresi

Dalam membaca, mata bergerak dari kiri ke kanan untuk menangkap kata-kata yang terletak berikutnya. Namun sering mata bergerak kembali ke belakang untuk membaca ulang suatu kata atau beberapa kata sebelumnya. Kebiasaan inilah yang disebut dengan regresi. Hal ini kebanyakan dilakukan karena merasa kurang  yakin dalam memahami kata atau kalimat sebelumnya.

Tips Mengatasinya :

– Menanamkan kepercayaan diri pada saat membaca. Jangan terpaku pada detail.

– Bila anda merasa ada yang terlewati, biarkan saja.

– Berkonsentrasilah dalam membaca, jangan sampai melamun.

6. Subvokalisasi

Yakni melafalkan kata-kata  dalam batin/pikiran. Kebiasaan ini juga menghambat karena konsentrasi akan lebih terfokus pada ‘bagaimana melafalkan dengan benar’, dan bukannya ‘memahami ide’ yang terkandung dalam kata-kata tersebut.

Tips Mengatasinya :

– Memperlebar jangkauan pandangan mata (fiksasi), sehingga mata dapat menangkap beberapa kata sekaligus. Dengan cara ini, otak akan menyerap informasi berdasarkan ide ‘garis besar’nya yang terdiri dari gabungan kata, dan tak terpaku pada pelafalannya.

BACA TULISAN TERKAIT :

Dasar-Dasar Membaca Cepat

Hambatan dalam Membaca &Tips Mengatasinya

Cara Cepat Membaca Cepat

Tes Kecepatan membaca Anda

Latihan Fiksasi & Persepsi

Latihan Konsentrasi Mata

Membaca Cepat vs Membaca Cermat

Dasar-Dasar Membaca Cepat

Untuk menjadi Speed Reader, Berikut ini hal mendasar yang perlu anda pelajari dulu :

1. Rileks

Ketika mulai membaca, usahakan tubuh dalam kondisi rileks. Carilah kursi yang nyaman,

duduk dengan posisi alfa (punggung tegak tapi rileks, kedua kaki menyentuh lantai), cukup penerangan serta jauhkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti: TV yang menyala, suara musik yang terlalu keras, atau tempat yang bising dan banyak orang lalu-lalang sehingga mengalihkan perhatian.

Membaca sambil tiduran akan cepat membuat leher Anda pegal dan mata menjadi lelah.

Hindari cara baca seperti itu maupun cara yang tidak sehat lainnya karena akan merusak tubuh dalam jangka panjang.

2. Tentukan Tujuan Anda Dalam Membaca
Banyak orang langsung membuka halaman pertama dan mulai membaca. Sebelum hal itu

Anda lakukan, tetapkan dalam hati apa yang Anda ingin dapatkan dari kegiatan membaca tersebut. Apakah Anda membaca untuk mendapatkan informasi umum dari suatu persoalan, atau Anda ingin mengetahui dan memahami secara mendalam topik yang dibahas. Kedua tujuan yang berbeda tadi memerlukan cara membaca yang juga berbeda. Misalkan Anda membaca buku biografi seorang tokoh. Tanyakan pada diri apakah Anda ingin mengetahui kisah hidupnya ketika kecil yang membantu tokoh tersebut menjadi orang besar, atau Anda ingin memahami cara pandang tokoh tersebut atas sebuah persoalan, dan tujuan-tujuan lainnya. Menetapkan tujuan ini akan membantu Anda memiliki minat yang kuat dalam membaca.

3. Pahami Materi Bacaan

Sebelum memulai membaca sebuah buku, Anda perlu mengetahui dan mengenal materi yangakan dibaca: tingkat kesulitan, struktur bab, gaya pembahasan, serta bagaimana buku tersebut terorganisir lewat lewat tulisan maupun gambar.

4. Dapatkan Ide Pokok

Dalam membaca, kuasai ide pokok yang disampaikan. Jangan biarkan detail yang ada membingungkan Anda. Dengan menguasai ide pokok, maka aspek detail bahan bacaan akan lebih mudah dipahami.

5. Hilangkan Kebiasaan Buruk

Ada orang membaca sambil menyuarakan apa yang dibaca. Cara ini akan menyebabkan kecepatan baca Anda sama dengan kecepatan bicara. Padahal kecepatan bicara orang yang bawel sekalipun masih jauh lebih rendah dari kemampuan otak Anda menguasai bahan bacaan dan memahaminya.

6. Latih kecepatan gerak mata dan tangkap lebih banyak kata dalam sekali lihat

Bagian terakhir ini adalah inti dari speed reading. Yakni bagaimana Anda membaca beberapa kata sekaligus dan menggerakkan mata Anda untuk menangkap kata-kata tadi dengan cepat. Bayangkan analogi sebuah komputer yang memiliki prosesor super cepat. Demikianlah otak Anda. Dan kecepatan mata Anda dalam melihat kata demi kata diibaratkan saluran pengirim data yang akan menentukan apakah kecepatan prosesor tersebut dimanfaatkan secara penuh atau dibiarkan dalam kondisi idle karena tidak ada data yang harus diproses.

Contoh membaca kata per kata :

‘Kebanyakan’-‘orang’-‘membaca’-‘kata’-‘per’-‘kata’ sebagaimana tampak di atas. Hal ini akan memperlambat kecepatan baca.

Contoh membaca kata per blok kata :

Dengan membaca blok kata, waktu membaca, akan makin ringkas. ‘Dalam membaca cepat’ dibaca sekali lihat, lalu ‘fiksasi diperlebar’ juga dibaca dengan sekali lihat. Begitu juga dengan ‘Sehingga bisa membaca’ dan ‘beberapa kata sekaligus’, hanya dibaca sekali lihat.

BACA TULISAN TERKAIT :

Dasar-Dasar Membaca Cepat

Hambatan dalam Membaca &Tips Mengatasinya

Cara Cepat Membaca Cepat

Tes Kecepatan membaca Anda

Latihan Fiksasi & Persepsi

Latihan Konsentrasi Mata

Membaca Cepat vs Membaca Cermat

Cara Cepat Membaca Cepat


1.      Bagi halaman buku yang Anda baca menjadi 3 bagian
(kiri, tengah dan kanan).

2.      Fokuskan pandangan pada bagian tengah (bidang II).

3.      Tegakkan kepala dan bersiaplah dalam kondisi Alfa

(Kondisi tubuh relaks, kaki tegak pada alas/lantai, Usahakan punggung lurus).

4.      Bacalah dari bagian kiri (bidang I), ke tengah (Bidang II) dan kanan (Bidang III) dengan hanya sedikit menggerakkan mata (Agar lebih jelas, bacalah Dasar-Dasar Membaca Cepat ).

5.      Berhentilah jika terasa capek, mata terasa lelah atau bosan.

6.      Pejamkan mata sejenak, bersiaplah dalam POSISI POSITIF, sambil mengingat-ingat apa yang Anda dapatkan dari membaca tadi.


BACA TULISAN TERKAIT :

Dasar-Dasar Membaca Cepat

Hambatan dalam Membaca &Tips Mengatasinya

Tes Kecepatan membaca Anda

Latihan Fiksasi & Persepsi

Latihan Konsentrasi Mata

Membaca Cepat vs Membaca Cermat

Kecerdasan Dialektis


Tak dapat dipungkiri, kita hidup untuk melangsungkan peribadatan. Dalam konteks global, ibadah termanifestasikan dalam segala gerak kemanusiaan yang diarahkan untuk mencapai derajat kebahagiaan yang tertinggi. Dalam hal ini, relasi transendential – antara Makhluk dan Khaliknya, tidak harus merupakan bagian paling dominan, tetapi justru saling menyeimbangkan dengan ibadah sosial yang kita lakukan, berupa relasi horizontal yang melibatkan interaksi antar makhluk-Nya. Pun tidak berlebih menganggap bahwa, dengan alasan tertentu, justru ibadah sosial mesti ditempatkan dalam proporsi dominan, jauh melampaui kesalehan-kesalehan individual yang ritualistik. Berbeda dengan ibadah vertikal yang, sebenarnya masuk dalam wilayah pertanggungjawaban nafsiah (individual).
Ibadah sosial – horizontal, yang berujung pada bentuk-bentuk kesalehan sosial, kerap mengasyikkan untuk dibahas. Selain karena relatif mendesakralisasi entitas “tuhan” yang kadang jadi penghalang “kenakalan” manusiawi, secara sederhana juga dapat dikonsumsi oleh banyak pihak tanpa harus khawatir akan ancaman dikotomi surga-neraka.

Kemashlahatan ummat manusia, yang diprasyaratkan oleh hadirnya kesalehan-kesalehan sosial, lebih digambarkan sebagai kondisi di mana semua entitas mendapat “posisi” yang proporsional, tanpa diskriminatif. Kemashlahatan kemudian hanya dapat terwujud jika ada ikhtiar untuk mewujudkannya. Gerak mencapai tujuan dan menggapai cita-cita, akan banyak dipengaruhi oleh sejauh mana metodologi dan kemampuan teknis yang kita miliki. Kemampuan, yang oleh banyak pakar diistilahkan sebagai “kecerdasan hidup”.

Dalam posisinya, manusia memiliki sejumlah potensi insani yang sebenarnya dapat diaktualkan dalam realitas. Kemampuan untuk mengetahui banyak hal secara ilmiah, disebut kecerdasan intelektual. Sedangkan kapabilitas untuk mengembangkan interaksi sosial secara positif dan mendukung potensi insani lainnya, disebut kecerdasan emosional. Ada lagi jenis kecerdasan yang banyak berpengaruh atas prestasi spiritual seseorang, yaitu kecerdasan spiritual.
Perkawinan antara kecerdasan spiritual dengan kecerdasan intelektual dalam berbagai hal, akan melahirkan “idealisme” dalam diri. Sebuah world view hanya akan lahir jika perspektif spiritualitas dapat menembus spektrum ketuhanan (idealitas), dan dikuatkan secara rasional oleh kemampuan intelektualitas. Idealisme, dalam berbagai pengertian, merupakan refleksi kesempurnaan yang lahir sebagai hasil pergulatan intelektualitas-rasionalitas dengan potensi fitrawi manusia.

Idealisme (seharusnya) menjadi spirit dasar bagi manusia untuk berikhtiar menuju kesempurnaan. Dalam konteks ini, permasalahan yang kemudian muncul adalah, idealisme kadang harus dipaksakan untuk sedikit lebih realistis dalam memandang dunia (world). Yang kemudian muncul – pada bagian akhir, adalah proses dialektika antara keduanya. Pertanyaan yang hadir kemudian, apakah dialektika dapat dianggap sebagai bagian ibadah ? Apakah benar, proses hidup merupakan keseluruhan dialektika ?

Dialektika Kehidupan

Paradigma hitam-putih (black and white) dalam kenyataannya, menyisakan ruang yang memungkinkan terjadinya interaksi bilateral. Adanya baik dan buruk, senang dan sedih, kaya dan miskin, memberi peluang besar bagi terwujudnya dinamisasi. Seperti roda pedati, hidup ini berputar dalam siklus tersendiri berdasarkan hukum tertentu. Dalam takaran spiritualitas – seperti antara lain diajarkan dalam tradisi Yin dan Yang, fluktuatifnya keimanan manusia, semakin menunjukkan bahwa keseluruhan proses hidup merupakan dinamika tersendiri. Penyederhanaan dari semua proses ini adalah dengan menyebutnya sebagai dialektika.

Proses dialektika sarat dengan kemungkinan-kemungkinan. Kalah dan menang menjadi hal biasa. Dari kesadaran dialektis inilah, mulai bermunculan upaya penyeimbangan baru, khususnya untuk meminimalkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak menguntungkan dalam proses dialektika, dengan mempopulerkan budaya win-win solution (solusi menang-menang). Tak dapat dinafikkan, win-win solution juga merupakan bagian dari dinamika. Hanya saja, ini menduduki level yang lebih tinggi dibanding konsep win-lose solution. Singkatnya, berdialektika adalah bermain dengan kemungkinan-kemungkinan !

Layaknya proses yang di dalamnya ada ikhtiar secara sadar, dialektika pun mensyaratkan adanya kemampuan-kemapuan dasar untuk dapat memenangkan keseluruhannya. Kemampuan, yang dalam bahasa sederhananya, diistilahkan sebagai kecerdasan – sebagaimana yang dijelaskan di muka. Untuk memudahkan berlangsung dan tercapainya harapan dalam sebuah dialektika, kita mutlak membutuhkan kemampuan dasar berupa Kecerdasan dialektis.

Kecerdasan Dialektis; Persinggungan Idealisme dengan Realitas

Tak jarang ketika diperhadapkan dengan realitas, kita tidak dapat berbuat banyak. Pergulatan batin untuk memutuskan apakah suatu perbuatan adalah baik atau buruk, ideal atau kapital, dan berbagai pertentangan bipolar lainnya, menjadi hambatan negatif berkembangnya kreatifitas. Kita menjadi gamang – antara memilih yang ini atau yang itu. Kita terjebak dalam keragu-raguan yang mungkin pelik untuk reda. Padahal, kenyataan berjalan dengan alurnya sendiri, tak pernah mau mengerti kegamangan yang melanda kita. Pada akhirnya, ketidakmampuan untuk melakukan proses dialektika – antara idealisme dalam jiwa dengan realitas di depan mata, membawa kita pada kegagalan, setidaknya kegagalan untuk memilih.

Kecerdasan dialektis hanya dapat terbangun jika kita sadar bahwa setiap insan memiliki kemerdekaan yang sama untuk berikhtiar. Sebagai bagian ibadah, berikhtiar merupakan proses pencapaian tujuan hidup – menuju kesempurnaan hakiki. Jadi, secara sederhana, dialektika adalah upaya-upaya realistis yang dapat dilakukan manusia untuk mencapai limit tertentu, menuju kesempurnaan. Bukankah proses hidup yang kita lakukan tidak mesti harus sempurna, tetapi sedikitnya bisa mendekati kesempurnaan?

Memunculkan kecerdasan dialektis, menuntut kesediaan untuk menunjukkan kebesaran jiwa dan kemampuan untuk mempersinggungkan idealisme sanubari dengan pendekatan-pendekatan realistis di alam nyata. Pada level ini, kecerdasan dialektis sebenarnya dapat menjadi dinamisator kehidupan manusia, menjembatani kebuntuan dan ketidakbertemuan antara titik ideal dengan kenyataan yang terjadi. Rendahnya kecerdasan dialektis sebenarnya menjadi jawaban, mengapa banyak orang mengalami stress dan tekanan psikis berlebih dalam hidupnya.

Kecerdasan dialektis mensyaratkan selain kecerdasan intelektual-spiritual, juga kecerdasan emosional. Daniel Golemann, dalam konsep kecerdasan emosionalnya, menitikberatkan pemanfaatan kecerdasan emosional pada wilayah interaksi sosial (antar pribadi). Kematangan individu, khususnya untuk dapat menghadapi kenyataan secara dewasa, banyak dipengaruhi oleh tipe kecerdasan ini. Sementara kecerdasan intelektual dan spiritual, dalam kajian Dana Zohar dan Ian Marshall, lebih banyak bermain dalam wilayah-wilayah individual (intra pribadi). Sementara kecerdasan dialektis, muncul sebagai evolusi tertinggi hasil interaksi dinamis antara tiga jenis kecerdasan primer manusia tersebut (intelektual-spiritual dan emosional). Munculnya tipe-tipe kecerdasan baru, hanya merupakan turunan sekunder dari tiga kecerdasan dominan sebelumnya. Dinamika yang terbangun dari ketiga kecerdasan dominan tadi, jika diperkaya dengan penguasaan kecerdasan turunan sekunder lainnya, dapat mengantarkan kita pada titik pencapaian kecerdasan dialektis.

Sebagaimana entitas lain, kecerdasan dialektis juga berfluktuatif sejalan dengan tingkat kedewasaan perspektif dan keberterimaan realitas yang kita miliki. Kecerdasan dialektis, pada satu titik merupakan puncak kearifan manusiawi dalam memandang harmonisasi hidup ; keseimbangan antara kebutuhan materiil dan imateriil, antara kepentingan dunia dan akhirat. Manusia yang memiliki kecerdasan dialektis tertinggi adalah insan kamil; insan yang realistis dalam kedinamisan yang melingkupinya.

Bukan hal yang sukar membangun kecerdasan dialektis. Yang penting kita bisa memahami secara benar, seperti bagaimana potensi fitrawi yang melekat dalam diri kita. Setiap manusia dianugerahi kemerdekaan untuk berbuat, tentunya dalam batas-batas kemampuan insaniah yang dimilikinya, termasuk untuk melakukan “penyesuaian-penyesuaian” agar dapat mencapai tujuan hidup. Tetapi di luar semua itu, hukum alam (sunnatullah) juga tak bisa dinafikkan adanya. Persinggungan antara kemerdekaan manusia dengan keharusan hukum alam, merupakan proses dialektika dalam skala kosmik, yang melahirkan kesadaran kontekstual – kesadaran untuk menganggap bahwa kita sedang bermain dengan batasan-batasan melalui permainan tak terbatas dalam konteks yang berbatas. Dengan demikian, sebenarnya kesadaran kontekstual hanya dapat lahir jika kita memiliki kecerdasan dialektis yang matang.

Jika kecerdasan dialektis berkembang baik, maka kemampuan kita menghadapi dan mengelola kenyataan akan baik pula, termasuk untuk membumikan makna hubungan transendental kita kepada Rabb dan substansi dasar relasi horizontal kita dengan makhluk-Nya yang lain. Kesederhanaan hidup, dalam nuansa yang harmonis, menjadi tidak sukar diwujudkan, asalkan kemampuan dialektika kita semakin matang. Sehingga, pada akhirnya, kesempurnaan hidup – diterminologikan sebagai “insan kamil”, hanya bisa terwujud jika kita membangun kecerdasan dialektis secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga Artikel terkait :

Multiple Intellegence

IQ, EQ dan SQ : dari Kecerdasan Tunggal Menuju Kecerdasan Majemuk

Teori Quantum Dalam Berbagai Ranah

Kecerdasan Dialektis

Gaya Belajar Cerdas : Modal VAK


Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana kita menyerap, lalu mengatur dan mengolah informasi.

Modalitas belajar berhubungan dengan kecenderungan kita dalam menyerap informasi yang masuk ke dalam otak, apakah nantinya diproses melalui visual (mata), auditorial (telinga) ataukah gerak (kinestesia).

Dominasi otak (kanan/kiri) berhubungan erat dengan  cara kita mengatur dan mengolah informasi. Gaya belajar disebut efektif bila ketiga unsur tersebut dipunyai dan dioptimalkan.

Ada 3 modalitas belajar yang menjadi gaya masing-masing individu :

A. Gaya Belajar Visual (Melihat)

ciri-cirinya :

*) rapi dan teratur.

*) berbicara dengan cepat

*) perencana dan pengatur jangka panjang yg baik

*) teliti terhadap detil

*) Mementingkan penampilan, baik dlm berpakaian maupun presentasi

*) Pengeja yg baik dan dapat melihat kata-kata yg sebenarnya dlm pikiran.

*) mengingat apa yg dilihat, daripada yg didengar

*) mengingat dengan asosiasi visual

*) biasanya tdk terganggu keributan

*) Mempunyai masalah terhadap instruksi (perintah) verbal, kecuali jika dituliskan dan sering minta bantuan orang untuk mengulanginya

*) pembaca cepat dan tekun

*) Lebih suka membaca daripada dibacakan

*) mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat

*) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.

*) sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak

*) lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato

*) Lebih suka seni daripada musik

*) Seringkali mengetahui apa yg harus dikatakan tetapi tidak pandai memilih kata-kata.

*) Kadang2 kehilangan konsentrasi ketika ingin memperhatikan.

B. Gaya Belajar Auditorial (Mendengar)

ciri-cirinya :

*) Berbicara pd diri sendiri saat bekerja

*) mudah terganggu keributan

*) menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.

*) senang membaca dengan keras dan mendengarkan

*) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama dan warna suara.

*) merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita

*) berbicara dengan irama yang terpola

*) biasanya pembicara yang fasih

*) lebih suka musik daripada seni

*) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yg didiskusikan daripada yg dilihat.

*) Suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar

*) mempunyai masalah dengan pekerjaan2 yg melibatkan visualisasi, seperti menggambar ruang/ bentuk 3 dimensi, atau memotong2 bagian2 hingga sesuai satu sama lain.

*) lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.

*) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.

C. Gaya Belajar Kinestesia (Gerak)

ciri-cirinya :

*) Berbicara dengan perlahan

*) menanggapi perhatian fisik

*) menyentuh orang untuk mendapatkan

*) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang

*) selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

*) mempunyai perkembangan awal otot2 yg besar.

*) belajar melalui praktek dan rekayasa.

*) menghapal dengan cara berjalan dan melihat.

*) menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

*) banyak menggunakan isyarat tubuh

*) tidak dapat duduk diam untuk waktu yg lama

*) tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat tersebut sebelumnya.

*)menggunakan kata-kata yg mengandung aksi.

*) kemungkinan tulisannya jelek.

*) ingin melakukan segala sesuatu.

*) menyukai permainan yg menyibukkan

Baca Artikel terkait :

Apakah Anda merasa bahwa belajar adalah sesuatu yang menjemukan, menjengkelkan, atau bahkan menakutkan?Apakah Anda tidak secerdas saudara, kerabat, tetangga atau teman sekelas bahkan rekan kerja Anda? Bila demikian halnya, sudah saatnya anda berteriak STOP.

Setiap Manusia Normal dilahirkan dengan kapasitas otak yang hampir sama, yakni 1.2 kg pada pria, dan 200 gram lebih sedikit pada wanita. Ini berarti, setiap orang memiliki POTENSI yang sama untuk sukses, termasuk dalam hal belajar. Bila Anda telah merasa belajar dengan keras, tekun namun belum juga mendapatkan hasil yang diinginkan, hal tersebut berarti ada yang salah dengan METODE BELAJAR Anda, atau kemungkinan besar Anda tidak memiliki metode Belajar sama sekali! Jika demikian halnya, Peta Sukses Belajar Cerdas bisa menjadi salah satu alternative Metode Belajar yang cerdas dan efektif-efisien.

Peta Sukses Belajar Super

Baca Artikel terkait :

Laman Berikutnya »